Strategi ini lebih logis guna meredam isu yang menyebut Jokowi tidak pro umat Muslim. Beberapa nama bisa diajukan mulai dari Tuan Guru Bajang, Gatot Nurmantyo, Mahfud MD, Muhaimin Iskandar, dan sebagainya. Â Â Â Â Â Â
Poin ketiga, lebih substansial. Jokowi dan timnya harus mampu menjawab isu tersebut. Fakta bahwa banyak target dan sasaran yang tidak bisa dicapai harus mampu dijelaskan dengan rinci dan masuk akal.
Kemampuan paling optimal harus dikerahkan untuk bisa menjelaskan faktor-faktor penyebab kegagalan mencapai target dan tujuan yang sudah ditetapkan. Jika itu sudah dilakukan, maka biarkan publik yang akan menilai sekaligus menentukan pilihannya.
Sebagai seorang pemilih, tentu saya lebih sepakat jika isu-isu substansial mengenai keberhasilan/kinerja pemerintah yang lebih dikedepankan menjadi topik perdebatan. Itu lebih menarik dan bisa mendewasakan pemilih agar mampu menilai lalu menjatuhkan pilihan secara objektif.
Jambi, 16 Maret 2018 Â Â Â Â Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H