10 Vaksin Baru Untuk Pengobatan Penyakit Kanker Di Tahun 2012 - Bagian Pertama
Tak terasa tahun 2012 telah mendekati akhir, hanya tinggal kurang sebulan lagi akan terjadi penggantian tahun yang baru menjadi tahun 2013.
Apa yang telah terjadi sepanjang tahun 2012 di dunia kedokteran? Khususnya menyangkut penelitian vaksin ? Apakah telah ditemukan vaksin baru untuk mencegah penyakit infeksi ? Atau telah ditemukan vaksin HIV yang sudah dituggu-tunggu hampair 40 tahun lamanya ?
Bagaimana dengan perkembangan penelitian phase III vaksin Dengue yang sedang dilakukan di 5 negara ASEAN, yaitu di Indonesia, Thailand, Philippine, Malaysia dan Viet Nam ?
Apakah para ilmuwan telah berhasil menemukan vaksin malaria juga ?
Apakah ada terobosan baru dari vaksin lama ? Misalnya menjadi hexavalent vaksin ? Atau bahkan vaksin yang berisi tujuh valensi ?
Atau telah ditemukan juga vaksin untuk pengobatan penyakit non infeksi ?
Ya benar, anda tidak salah membaca, yaitu adanya berita tentang berhasil ditemukannya vaksin untuk mengobati penyakit non infeksi, bukan seperti selama ini, kita hanya kenal dan tahu vaksin untuk mencegah penyakit infeksi.
Para ilmuwan pengobatan telah mengubah paradigma bahwa vaksin hanya untuk mencegah penyakit infeksi menjadi vaksin juga mengobati penyakit non infeksi !
Nah, mendekati ujung tahun 2012, kali ini kita ingin membahas hasil kerja para ilmuwan dalam bidang vaksin dan temuan mereka untuk mengobati dan mengatasi PENYAKIT NON INFEKSI, khususnya Penaykit Kanker
Pendahuluan
Sejarah perkembangan vaksin modern dimulai sejak Edward Jenner pada tahun 1796, yang berhasil membuat seorang anak berusia 8 tahun menjadi kebal terhadap penyakit cacar, hanya dengan menggoreskan nanah dari cacar sapi, yang telah diproses sesuai dengan kaidah ilmu kedokteran zaman itu, ke lengan anak tersebut.
Sejak dulu vaksin selalu dikaitkan dengan tujuan pemakaian untuk mencegah penyakit infeksi, namun secara bertahap, penelitian telah beralih ke sistim pertahan tubuh, untuk membuat vaksin bukan hanya untuk mencegah penyakit, tetapi juga untuk mengobati penyakit, yang dimulai dilakukan dibidang pengobatan penyakit keganasan kanker (bidang onkologi)
Vaksin pengobatan penyakit yang pertama akan dipasarkan adalah vaksin Oncophage, yang telah mendapatkan pengakuan di Rusia pada tahun 2008, yang dipergunakan untuk mengobati penyakit kanker ginjal. Dan vaksin sipuleucel-T, yang diakui oleh FDA Amerika tahun 2010, dipakai untuk mengobati penyakit kanker prostat pada pria.
Menyusul dibelakang perkembangan penelitian vaksin untuk pengobatan adalah vaksin untuk mencegah penyakit infeksi yang telah lama ditunggu, seperti misalnya vaksin HIV, vaksin HPV (Human Papiloma Virus) untuk mencegah penyakit kanker serviks pada wanita
Pembahasan
Berikut ini kita akan membahas temuan 10 jenis vaksin yang dipergunakan untuk pengobatan, yang telah berhasil ditemukan oleh para ilmuwan dalam usaha penelitian mereka sepanjang waktu hingga pada tahun 2012.
1. Vaksin Untuk Pengobatan Kanker Kelenjar Pankreas
Kanker kelenjar pankreas dikenal sebagai "silent killer", karena penyakit ini berlangsung tanpa ada tanda tanda atau gejalah awal klinik yang bisa dipakai untuk mengetahui keberadaan penyakit ini didalam tubuh penderitaya.
Dari mulai saat terdiagnosa adanya penyakit ini dalam tubuh, maka hanya tersisa waktu 3 hingga 6 bulan saja waktu hidup bagi penderitanya, salah satu korban yang terkenal penyakit kanker pankreas ini adalah Steve Jobb, pendiri Apple Company .
Latar Belakang Penyakit Kanker Pankreas :
Diseluruh dunia, lebih dari 200.000 orang meninggal setiap tahun karena penyakit kanker pankreas. Angka kematian tertinggi karena penyakit ini ditemukan dinegara berkembang.
Di Amerika, kanker pankreas adalah penyebab nomor 4 penyebab kematian akibat penyakit kanker (setelah kanker paru, kanker prostat dan kanker kolon), dan di Eropa, adalah nomor ke 6 penyebab kematian karena penyakit kanker.Karena tingkat keganasan penyait ini, maka angka jumlah penyakitnya hampir sama tinggi dengan angka kematiannya.
Karena keganasan di pankreas ini berlangsung tanpa gejalah, juga karena belum tersedianya cara pengujian pemeriksaan yang memadai, oleh karena itu, penyakit kanker pankreas biasanya baru terdiagnosa sudah pada stadium akhir.
Perkembangan pengobatan penyakit ini juga tidak banyak berkembang sejak beberapa dekade terakhir ini dan hampir tidak mempunyai efek apapun untuk bisa memperpanjang masa harapan hidup (survival time) penderita penyakit ini.
Sehingga tindakan pencegahan adalah sangat penting untuk menurunkan angka kematian karena penyakit kanker pankreas.
Dari data internasional tentang jumlah dan kecenderungan penyakit ini, maka faktor lingkungan mempunyai peranan yang sangat penting.
Faktor resiko atau faktor penyebab penyakit kanker pankreas :
Sampai saat ini belum diketahui dengan jelas apa yang menjadi faktor resiko atau faktor penyebab terjadinya keganasan kelenjar pankreas ini, namun ada beberapa dugaan yang diperkirakan mempunyai hubungan langsung ataupun tidak lengsung dengan penyakit ini, adalah :
- Kebiasaan merokok, 25 - 30 % ( http://jjco.oxfordjournals.org/content/34/5/238.full.pdf+html)
- Obesitas
- Penyakit diabetes
- Penyakit pankreatitis yang menahun (karena alkohol atau non alkohol)
- Faktor genetik keluarga
- Faktor gender, dimana pria juga lebih banyak daripada wanita
- Intoleransi glukosa dan hiper-insulinemia
- Kurangnya aktifitas fisik
- Penggunaan obat-obatan aspirin
- Paparan racun pestisida
- Intake bahan makanan karbohidrat atau gula yang berlebihan
Pada tahun 2012 diumumkan bahwa telah berhasil ditemukan 2 jenis vaksin yang akan berperanan dalam pengobatan penyakit kanker pankreas ini, yaitu :
- GVAX Pancreas
Diproduksi oleh BioSante Pharmaceuticals, dan - HyperAcute Pancreas, oleh NewLink Genetics
Kedua jenis vaksin ini, dengan cara bekerja yang berbeda satu dengan yang lain, namun bertujuan menghambat pertumbuhan sel kanker pankreas dan membunuh sel kanker pankreas.
2. Vaksin Untuk Pengobatan Kanker Otak
Apa itu tumor otak ?
Tumor otak adalah pertumbuhan sel didalam tengkorak atau diotak yang abnormal.
Dibagi menjadi jenis :
- Tumor otak yang primer, artinya tumor ini tumbuh dari otak itu sendiri, mereka bisa berasal dari otak, dari pembuluh darah dalam otak, atau sel saraf otak atau selaput yang menyelubungi otak.
- Bila mereka termasuk yang jenis jinak (non cancerous), maka pertumbuhannya biasanya lembat, dan bisa menyebabkan kerusakan akibat menekan jaringan otak lain disekitarnya. Namun jenis yang jinak ini tidak menyebar kejaringan disekitarnya. Lebih mudah mengatasinya.
- Sedangkan kalau termasuk tumor otak yang jenis ganas (cancerous), maka pertumbuhan mereka sangat cepat dan menyebar ke jaringan sekitarnya termasuk otak.
- Tumor otak yang sekunder atau tumor otak metastatik, yang sel tumornya berasal dari sumber kanker di organ tubuh yang lain, msalnya dari kanker paru paru, kanker payu dara, atau kanker dari kolon (usus besar), yang kemudian menyebar hingga jaringan otak.
Baik tumor otak yang primer atau pun yang jenis sekunder, bisa menyebabkan gangguan serius dan bahkan kematian jika pertumbuhan tumor ini tidak diobati.
Kurang lebih 70% tumor otak ini termasuk jenis yang ganas ini, dan type glioblastoma otak ini yang paling ganas (klasifikasi grade 4 menurut kriteria WHO).
Ada tendensi bahwa tumor jenis ini lebih banyak ditemukan di negara industri, dan juga ada laporan bahwa lebih banyak diderita oleh kaum kulit putih dibandingkan dengan kaum Asia atau orang yang berkulit hitam. (Source: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19107440)
Menurut data, hanya kurang dari 3% saja penderita tumor otak jenis ini yang masih bertahan hidup setelah terdiagnosa sejak lima tahun yang lalu.
Penyebab tumor otak
Ada beberapa penyakit yang diturunkan yang diketahui bisa meningkatkan potensi terjadinya pertumbuhan tumor pada otak dan beberapa jenis organ tubuh lainnya, misalnya penyakit Von Hippel-Lindau Syndrome, anak anak dan sepupu mereka dengan kondisi ini bisa ditemukan adanya tumor di otak dan bagian atau organ tubuh yang lain, misalnya tumor ganas ginjal.
Meskipun secara umum orang belum mengetahui dengan pasti apa penyebab terjadinya tumor otak ini, apakah karena cidera otak, infeksi virus, atau yang diduga karena pemakaian mobile phone, atau karena faktor lingkungan atau karena stress mental, yang bisa menyebabkan terjadinya tumor otak ini.
Pengobatan Tumor Otak
Sampai saat ini adalah tindakan bedah mikro dengan membuang bagian tumor sebanyak mungkin dengan mengusahakan kemungkinan efek pengaruh buruk pada sistim saraf atau otak yang paling kecil .
Kemudian bisa dilanjutkan dengan khemotherapi, radiasi dengan sinar radio aktif, dan disusul dengan rehabilitasi penderita.
Pada tahun 2012 ini telah ditemukan vaksin yang diyakini bisa mengobati tumor otak ini, sehingga akan memberikan harapan dan prospektif baru bagi pasien penderita tumor otak, juga bagi dokter onkologi, sehingga diharapkan akan memberikan hasil pengobatan yang optimal dengan resiko yang paling kecil dan efisiensi yang tinggi, vaksinnya yaitu :
-Â Rindopepimut, diproduksi oleh Celldex Therapeutics
Vaksin ini diberikan pada pasien yang baru terdiagnosa tumor otak ganas bersamaan dengan tindakan pengobatan konvensional lainnya untuk tumor otak, seperti tindakan bedah, khemootherapi dan lain-lain, maka dengan pemberian vaksin ini bisa meningkatkan harapan hidup penderita hingga sebanyak 52% bila dibandingkan dengan yang hanya mendapatkan pengobatan standard yang hanya mencapai 6% saja.
..... Akan Segera Bersambung ke Bagian Kedua ....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H