Kurang lebih 70% tumor otak ini termasuk jenis yang ganas ini, dan type glioblastoma otak ini yang paling ganas (klasifikasi grade 4 menurut kriteria WHO).
Ada tendensi bahwa tumor jenis ini lebih banyak ditemukan di negara industri, dan juga ada laporan bahwa lebih banyak diderita oleh kaum kulit putih dibandingkan dengan kaum Asia atau orang yang berkulit hitam. (Source: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19107440)
Menurut data, hanya kurang dari 3% saja penderita tumor otak jenis ini yang masih bertahan hidup setelah terdiagnosa sejak lima tahun yang lalu.
Penyebab tumor otak
Ada beberapa penyakit yang diturunkan yang diketahui bisa meningkatkan potensi terjadinya pertumbuhan tumor pada otak dan beberapa jenis organ tubuh lainnya, misalnya penyakit Von Hippel-Lindau Syndrome, anak anak dan sepupu mereka dengan kondisi ini bisa ditemukan adanya tumor di otak dan bagian atau organ tubuh yang lain, misalnya tumor ganas ginjal.
Meskipun secara umum orang belum mengetahui dengan pasti apa penyebab terjadinya tumor otak ini, apakah karena cidera otak, infeksi virus, atau yang diduga karena pemakaian mobile phone, atau karena faktor lingkungan atau karena stress mental, yang bisa menyebabkan terjadinya tumor otak ini.
Pengobatan Tumor Otak
Sampai saat ini adalah tindakan bedah mikro dengan membuang bagian tumor sebanyak mungkin dengan mengusahakan kemungkinan efek pengaruh buruk pada sistim saraf atau otak yang paling kecil .
Kemudian bisa dilanjutkan dengan khemotherapi, radiasi dengan sinar radio aktif, dan disusul dengan rehabilitasi penderita.
Pada tahun 2012 ini telah ditemukan vaksin yang diyakini bisa mengobati tumor otak ini, sehingga akan memberikan harapan dan prospektif baru bagi pasien penderita tumor otak, juga bagi dokter onkologi, sehingga diharapkan akan memberikan hasil pengobatan yang optimal dengan resiko yang paling kecil dan efisiensi yang tinggi, vaksinnya yaitu :
-Â Rindopepimut, diproduksi oleh Celldex Therapeutics
Vaksin ini diberikan pada pasien yang baru terdiagnosa tumor otak ganas bersamaan dengan tindakan pengobatan konvensional lainnya untuk tumor otak, seperti tindakan bedah, khemootherapi dan lain-lain, maka dengan pemberian vaksin ini bisa meningkatkan harapan hidup penderita hingga sebanyak 52% bila dibandingkan dengan yang hanya mendapatkan pengobatan standard yang hanya mencapai 6% saja.