Sejak kasus penyakit HIV-AIDs merebak didunia, dan membuat semua ahli kedokteran tercengang karena tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk mengatasi infeksi dan mengobati pasien yang terkena penyakit ini, maka usaha untuk mencari vaksin penangkalnya telah dimulai, dan masih berlangsung hingga saat ini.
Namun karena sifat almiah virus HIV ini yang senantiasa berubah struktur susunan sel dan molekulnya (mutasi genetik), maka hingga detik ini belum ada satupun vaksin yang bisa dikatakan efektif dan mampu mengatasi dan mencegah infeksi virus HIV pada manusia.
Memang dari awal hingga saat ini, kita juga telah melihat banyak kemajuan tentang pengobatan penyakit ini, obat-obatan yang kita pakai, cara mengatasi infeksi dan memberikan pengobatan suportif bagi penderitanya.
Sehingga dari tahun ke tahun, kita melihat jumlah angka kematian akibat penyakit ini telah menurun, meskipun angka infeksi untuk beberapa negara masih cukup tinggi.
Berikut ini data dari Asia Tenggara, yang memperlihatkan dimana angka kematian telah menurun dari 290.000 orang pada tahun 2005 telah menurun menjadi 250,000 orang pada tahun 2011.
Pada akhir tahun 2012 telah diumumkan tentang ditemukannya vaksin untuk pengobatan infeksi HIV-AIDs :
PENNVAX-B, produksi Inovio Pharmaceuticals
Kombinasi pemberian vaksin ini dengan obat-obat anti virus standard, yang saat ini kita miliki, bisa meningkatkan jumlah dan respons T sell dari sistim pertahanan tubuh kita, sehingga diharapkan bisa memusnahkan virus HIV yang bersembunyi dalam sel tubuh kita, dan pada giliirannya akan meningkatkan daya tahan tubuh dan meningkatkan harapan hidup penderita.
Vaccine Saves Lives !
...... Segera Bersambung ke Bagian Ketiga ......
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H