Sejarah perkembangan vaksin modern dimulai sejak Edward Jenner pada tahu 1796, yang berhasil membuat seorang anak berusia 8 tahun menjadi kebal terhadap penyakit cacar, hanya dengan mmenggoreskan nanah dari cacar sapi ke lengan anak tersebut.
Sejak dulu vaksin selalu dikaitkan dengan tujuan pemakaian untuk mencegah penyakit infeksi, namun secara bertahap, penelitian telah beralih ke sistim pertahan tubuh, untuk membuat vaksin bukan hanya untuk mencegah penyakit, tetapi juga untuk mengobati penyakit, yang mulai dilakukan dibidang pengobatan penyakit keganasan kanker (onkologi)
Vaksin pengobatan penyakit yang pertama akan dipasarkan adalah vaksin Oncophage, yang telah mendapatkan pengakuan di Rusia pada tahun 2008, yang dipergunakan untuk mengobati penyakit kanker ginjal. Dan vaksin sipuleucel-T, yang diakui oleh FDA Amerika tahun 2010, dipekai untuk mengobati penyakit kenker prostat pada pria.
Menyusul dibelakang perkembangan penelitian vaksin untuk pengobatan adalah vaksin untuk mencegah penyakit infeksi yang telah lama ditunggu, seperti misalnya vaksin HIV, vaksin HPVÂ untuk mencegah penyakit kanker serviks pada wanita
Pembahasan
Berikut ini kita akan membahas temuan 10 jenis vaksin yang dipergunakan untuk pengobatan, yang telah berhasil ditemukan oleh para ilmuwan dalam usaha penelitian mereka sepanjang waktu hingga pada tahun 2012.
(Lihat Posting sebelumnya 10 Vaksin Baru Untuk Pengobatan Penyakit Kanker Di Tahun 2012 - Bagian Pertama - 16 December 2012)
3. Vaksin Untuk Pengobatan Kanker Rahim / Kanker Serviks
Virus Human Papiloma atau HPV diketahui merupan 90% penyebab kasus kanker serviks/kanker leher rahim .
Kanker serviks merupakan jenis kanker dengan urutan ke 3 dalam hal jumlah penderita dan juga angka kematian tertinggi, dari semua jenis kanker yang didiagnosa dibagian ilmu Kebidanan dan Kandungan, sejak tahun 2011 di Amerika. Data yang hampir sama juga terdapat di Indonesia.
Perkiraan yang sama untuk semua negara yang sedang berkembang di dunia. Bahkan menduduki urutan nomor 2 untuk negara yang belum memiliki akses dan kemampuan untuk mendeteksi kanker serviks secara dini. Yaitu 17.8 penderita per 100.000 wanita, dan angka kematian 9.8 wanita per 100.000 wanita setiap tahunnya.