Manfaat dan Rahasia Madu - Bentuk Fisik dan Komposisi Zat Kandungan Madu
Tampilan fisik madu yang satu dengan jenis yang lain berbeda, tergantung jenis bunga yang dipergunakan untuk membuat madu, temperatur, proporsi gula spesifik untuk jenis madu. Madu yang belum diolah adalah larutan jenuh yang mengandung gula lebih banyak daripada kemampuan air untuk melarutkan gula tersebut. Dalam suhu kamar, madu adalah larutan yang mengandung glukosa yang akan menjadi bentuk granule sehingga membentuk larutan yang kental
Titik cair Madu
Titik cair madu adalah antara 40 hingga 50°C (antara 104 - 122 °F) tergantung komposisi madu tersebut.Dibawah temperatur ini madu akan berbentuk larutan, proses pembentukan kristal tergantung perbandingan jumlah kandungan fruktosa dan glukosa dan kandungan dextrin. Dibawah 5 °C maka madu tidak akan terbentuk kristal, sehingga tekstur asli dan cita rasa madu akan dipertahankan seperti aslinya. Sehingga kita dianjurkan menyimpan madu pada suhu < 5 °C ini yang bisa kita peroleh dalam lemari pendingin biasa.
Pengaruh Madu Terhadap Spektrum Cahaya
Kemampuan madu mempengaruhi spektrum cahaya dipergunakn untuk menganalisa jenis dan mutu madu. Kandungan air yang berbeda-beda akan menghasilkan indeks refraksi yang berbeda, sehingga kandungan air dalam madu bisa dengan mudah diukur dengan alat refraktometer. Sehingga indeks refraksi madu akan berkisar antara 1.504 pada kelembaban udara 13% menuju ke 1.474 pada kelembaban udara 25%.
Madu juga mempeunyai efek polarisasi cahaya, gulla fruktosa akan memberikn rotasi negatif sedangkan glukosa akan memberikan hasil rotasi yang positif. Sehingga keseluruhan hasil rotasi cahaya ini bisa dipakai untuk mengukur komposis kandungan gula fruktosa dan glukosa dari suatu larutan madu.
Kemampuan Hygroskopik Madu
Satu hal lagi yang tiidak kita ketahui adalah kemampuan madu menyerap air dari udara, seperti halnua garam yang memiliki kemampuan menyerap kandungan air dari udara, ini yang disebut kemampuan hygroskopis. Jumlah air yang diserap oleh larutan madu sangat tergantung dari kelembaban udara sekitarnya. Untuk menjaga mutu, maka madu harus disimpan dalam tempat yang tertutup rapat untuk mencegah efek hygroskopik dan peragian madu.
Efek Karamelisasi Madu
Seperti kandungan gula yang lain, bila dipanaskan madu akan mengalami efekkaramelisasi karena frukosta, sedangkan warna coklat yang terbentuk karena kandungan protein melanoidins.
Namun efek karamelisasi madu ini juga bisa terjadi pada suhu kamar, pada madu yang kita simpan ddalam suhu kamar, maka lama kelamaan akan tampak perubahan warna madu dari kuning keemasan menjadi berwarna lebih gelap akibat efek karamelisasi ini, sehingga warna madu yang kita simpan menjadi tidak menarik lagi. Untuk mencegah dan melambatkan efek karamelisasi, maka madu harus disimpan pada suhu rendah seperti dibawah 5 °C
Pengaruh Suhu Pada Saat Mencairkan Kristal Madu
Tidak seperti larutan lain, madu bukan penghantar panas yang baik, sehingga untuk
melarutkan madu yang telah membentuk kristal diperlukan waktu yang lebih banyak,
misalnya untuk mencairkan madu seberat 20 kg pada suhu 40°C diperlukan waktu
hampir 24 jam, kalau untuk 50 kg kristal madu maka diperlukan waktu hampir dua kali
lipatnya. Namun bila suhu dinaikkan menjadi 50 °C hanya diperlukan waktu separuhnya.
Hanya saja dengan suhu yng lebih tingggi akan banyak merusak kandungan zat dan
nutrient dalam madu, sehingga selalu diuasahan pencairan madu yang mengkristal ini
dengan suhu yang serendah mungkin dengan waktu pemanasan yang sesingkat mungkin.
Kandungan Asam Dalam Madu
Madu mempunyai derajat keasaman /pH antara 3.4 hingga 6.1. Madu mengandung banyak
jenis asam baik yang asam organik juga dari asam amino. Jumlah dan jenis asam ini
berbeda tergantung dari jenis madunya. Sifat asam madu ini menghambat pertumbuhan bakteri.
Jenis asam organik bisa berupa asam aromatik dan asam aliphatik (non aromatik),
asam aliphatik bergabungandengan zat lain, misalnya asam glukonate, akan mempengaruhi
cita rasa madu. Madu biasanya mengandung 18 hingga 20 jenis asam amino dalam jumlah
yang sangat minimal sehingga hampir bisa diabaikan yaitu sekitar 0.05–0.1% dalam komosisi madu.Kandungan utama asam amino yaitu proline.
Madu juga mengandung0.17 - 1.17% asam organik, terutama terdiri dari asam glukonat yang
terjadi karena reaksi enzimatik glukosa, lalu dalam jumlah yang sedikit adalah asam formiat, asam asetat,asam butirat,asam sitrat, asam laktat,asam maleat,asam piroglutamat, asam propionat,asam valerat,asam kaprionat,asam palmitat, dan asam suksinat.
Semoga dengan bahasan singkat ini akan membberikan kepada kita pengertian dan pengetahuan
tentang madu, jenis madu dan kualitas madu yang akan kita konsumsi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H