Merdeka tak mengenal tangis. Atau jerit sakit. Atau lapar.
Atau haus. Dan atau sampai harus terpencil.
Merdeka itu, milik mereka juga. Milik bocah yang terbuang.
Juga para kepala yang seluruh tubuhnya terikat dan tersembelih.
Indonesia!
Merdekalah cucu-cucumu! Merdekakan hingga ke pelosok.
Merdekalah: wahai para penjaga nusantara raya.
Bicaralah selantang peluru-peluru yang pernah menghajar para pejuang
yang pernah menyuguhkan sebuah cuaca disini.
Yang kini mereka sebut-sebut negeri Indonesia.
Yang raya. Dan yang esa. Milik kita.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!