Reporter: walaupun daerah bapak ini jalannya jelek tidak ada perhatian dari pemerintah pusat dan kehidupan    para nelayannya yang miskin bapak tetap mau jadi warga negara Indonesia?
Nelayan: (menggangguk dengan mantap) apapun yang terjadi saya tidak mau pindah ke Malaysia saya mau       tetap menjadi warga negara Indonesia....tanah air saya dan tumpah darah saya.
Ada rasa haru yang menyeruak di dada saya. Seorang nelayan yang hidup dalam keterbatasan yang pemerintahnya tidak peduli akan daerahnya yang tertinggal yang mendapat kunjungan pejabat pemerintah dan daerah hanya jika sedang kampanye untuk pemilihan saja masih begitu mencintai tanah airnya, tidak pernah mereka berdemo supaya nasibnya diperhatikan atau berdemo supaya hak mereka sebagai warga negara dipenuhi, ahkan terlintas dipikiran mereka pun mungkin juga tidak, yang mereka pikirkan adalah berjuang di tengah lautan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya agar dapur tetap bisa ngebul. Meski begitu di hati mereka tetap mencintai tanah airnya, Indonesia yang katanya kaya raya, yang hasil pembangunannya tidak pernah mereka nikmati. Sementara di depan mata mereka para nelayan negara tetangga hidup lebih makmur dengan berbagai fasilitas yang di berikan oleh pemerintahnya. Di akhir acara berkumandanglah lagu Satu Nusa Satu Bangsa....
Satu nusa satu bangsa....
satu bahasa kita...
tanah air pasti jaya
untuk slama lamanya...
Indonesia pusaka...
Indonesia tercinta..
nusa bangsa dan bahasa
kita bela bersama....