Mohon tunggu...
Rika Saptari
Rika Saptari Mohon Tunggu... karyawan swasta -

seorang istri dan ibu dari 2 orang anak perempuan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ungkapan Haru Seorang Nelayan

22 Januari 2011   00:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:18 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12956728902031524731

Reporter: walaupun daerah bapak ini jalannya jelek tidak ada perhatian dari pemerintah pusat dan kehidupan     para nelayannya yang miskin bapak tetap mau jadi warga negara Indonesia?

Nelayan: (menggangguk dengan mantap) apapun yang terjadi saya tidak mau pindah ke Malaysia saya mau         tetap  menjadi warga negara Indonesia....tanah air saya dan tumpah darah saya.

Ada rasa haru yang menyeruak di dada saya. Seorang nelayan yang hidup dalam keterbatasan yang pemerintahnya tidak peduli akan daerahnya yang tertinggal yang mendapat kunjungan pejabat pemerintah dan daerah hanya jika sedang kampanye untuk pemilihan saja masih begitu mencintai tanah airnya, tidak pernah mereka berdemo supaya nasibnya diperhatikan atau berdemo supaya hak mereka sebagai warga negara dipenuhi, ahkan terlintas dipikiran mereka pun mungkin juga  tidak, yang mereka pikirkan adalah berjuang di tengah lautan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya agar dapur tetap bisa ngebul. Meski begitu di hati mereka tetap mencintai tanah airnya, Indonesia yang katanya kaya raya, yang hasil  pembangunannya tidak pernah mereka nikmati. Sementara di depan mata mereka para nelayan negara tetangga hidup lebih makmur dengan berbagai fasilitas yang di berikan oleh pemerintahnya. Di akhir acara berkumandanglah lagu Satu Nusa Satu Bangsa....

Satu nusa satu bangsa....

satu bahasa kita...

tanah air pasti jaya

untuk slama lamanya...

Indonesia pusaka...

Indonesia tercinta..

nusa bangsa dan bahasa

kita bela bersama....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun