Maka sebaiknya para purnawirawan tersebut sadar diri dan tidak mencampur adukkan kepentingan pribadi dengan kepentingan bangsa, sebab penghilangan diorama detik-detik paling menentukan tahun 65 adalah sebuah saksi bisu yang sudah menjadi aset negara dan perlu dilindingi oleh para panglima penerusnya.
Kebangkitan Komunis di negara ini rasarnya adalah tidak mungkin, tetapi dendam-dendam politik 65 masih tetap subur di negeri ini, traumatik dan keinginan menuntaskan dendam orang tua masih rapat tersimpan yang sewaktu-waktu bisa meledak. jangan sampai kebijakan-kebijakan publik dan negara yang bersinggungan dengan kejadian 65 menjadi isu liar dan multitafsir di masyarakat jika tidak segera diluruskan para pelakunya.
Maka atas nama sejarah, atas nama kepentingan generasi muda, atas nama kesaktian Pancasila kembalikan aset sejarah yang telah dibongkar tersebut ke tempat sedia kala, dengan menggunakan kewenangan dan anggaran dari negara tanpa kepentingan pribadi siapapum.
Jangan sampai dendam politik masa lalu, ataupun keinginan-keinginan sprituil segelintir oknum bisa dengan bebas merusak aset bersejarah yang sudah menjadi milik negara! Â JASMERAH kata Bung Karno.
Salam Menjelang Hari Kesaktian Pancasila
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H