Kami berangkat dari kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lamongan, pada hari Jum'at, 1 Juli 2002. Hari yang kami yakini sebagai hari "baik dan berkah", dalam perjalanan menuju Hotel Trawas, Mojokerto.
Matahari setinggi 2 tombak menyemangati tim untuk menjalankan tugas "negara", melanjutkan penulisan buku sejarah yang sudah lama diamanahkan kepada tim.
Dua jam duduk di mobil tidak merasakan capek maupun lelah. Apalagi sang driver Ikfi Zaenal Musthofa sesekali melempar joke segar.
Moment tertawa lepas ketika, Ketua tim, Ady Sucipto Djais, dengan bahasa khasnya membuka tentang cewek dan sekitarnya. Saya dan mas Main hanya bisa memberi bumbu-bumbu gurauan.
Safar yang mengasyikkan.
Mimpiku terputus ketika O'M Zaenal mematikan mesin mobil. "Oh sudah sampai," kataku lirih.
"ROYAL TRAWAS", hotel and cottages, tulisan di sisi kiri gerbang.
Bismillahirohmanirohim.
----
"Ini sebuah amanah walau berat. Hasil karya kita ditunggu oleh ummat dan persyarikatan," petuah singkat Bapak Ghufron, siang bakda dhuhur di Meeting room VIP.
"PDM sudah memberi fasilitas dan kemudahan kepada Tim. Mari kita selesaikan dengan maksimal," lanjut Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan ini setia menemani tim sejarah kemana saja.
Sementara itu, mas Ali Dzulfikar,  anggota tim, tidak hanya berangkat sendiri, tapi ditemani "armada" lengkap: sang istri  Dan dua jagoannya Leocadio dan Fayyadh.
Hari pertama, ditemani menu makan ayam goreng, tempe goreng. Ditemani minum air putih, coffe, colak kacang ijo. Kami menikmati dengan rasa syukur kepada Allah SWT.
Alhamdulillah.
Penulis: Mohamad Su'ud
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H