Mohon tunggu...
Retna Kusumawati
Retna Kusumawati Mohon Tunggu... -

gradasi warna terindah adalah warna alam\r\nhanya ingin menuliskan keindahan atnpa kesombongan dan menuliskan kepedihan tanpa mengundang iba\r\nbiasa saj

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Hidup Sehat, Hati juga Sehat

27 Oktober 2014   18:17 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:34 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Berdoa saja, kita tak pernah harus melakukan transfusi darah. Jika terpaksa harus transfusi, pastikan darah tersebut hygienis. Percayakan pada rumah sakit untuk mengecek "kesehatan" darah donor yang diterima

4. Narkoba

Obat adalah racun bagi tubuh, racun yang kadang diperlukan untuk membunuh penyakit yang ada pada tubuh. dan hati adalah yang menyaring racun. Selama obat dikonsumsi sesuai aturan dan kebutuhan tidak jadi masalah. Tatapi jika mengkonsumsi obat-obatan secara liar hanya untuk mendapat kenikmatan semu atau menghilangkan penat, hati-hati dengan organ dalam anda. Ada baiknya jika dimasa muda sering mengkonsumsi narkoba, sebelum masuk 40 tahun lakukan tes darah. Siapa tahu penyakit-penyakit membahayakan mengintai.

Pria itu berusia sekitar limapuluhan tahun. Badannya tinggi besar dan kulitnya berwarna kuning pucat, lemas. Padaku dia bercerita eperti membuat pengakuan, Tanpa kuminta.

Saat mudanya, dia tak melakukan sex bebas. Sebagai lelaki dia cukup setia dan tak banyak tingkah dengan menjadi playboy atau pria nakal. Dia belumpernah menjalani transfusi darah seumur hidupnya sebelum ketahuan sakit liver. Dia juga tak suka mabuk, jangankan mabuk sebagai anak seorang pengusaha dia bahkan tidak suka dugem.

Masa mudanya bagus, baik dan bersih. Keluarganya tergolong harmonis tak ada permasalahan meskipun kedua orangtuanya sibuk berbisnis. Tetapi menginjak perkuliahan, dia bertemu teman yang salah. Lingkungan yang salah. Dia berteman dengan orang-orang yang suka menyelesaikan masalah dengan mengkonsumsi obat terlarang.

Sejak itu dia aktif mengkonsumsi narkoba. Efek narkoba tak seperti alkohol. Jika alkohol bisa diketahui banyak orang karena pemakainya cenderung mabuk, omong kasar dan bau khas alkohol bisa tercium siapa saja didekatnya. Narkoba efeknya lebih transparan, hanya si pamakai yang merasakan efeknya.

Kenikmatan semu, lupa dengan masalah yang ada, bisa imajinasi sesuka hati. Kalaupun sakau bisa sembunyi dikamar tanpa teriak-teriak seperti orang mabuk. Dan itu yang dialakukan pria malang itu.

Dia rutin mengkonsumsi butiran-butiran obat terlarang. Dia hanya berani minum pil, kalau merokok/ bong dia tidak melakukan. Takut ketahuan orangtua. Pakai injeksi juga tidak, karena dia takut jarum suntik. (Anak baik yang salah jalan karena pergaulan, demi pergaulan pula harus memilih ikut fly dengan caranya sendiri. Memilih lewat minum daripada nyuntik). Selama tiga tahun mengkonsumsi obat terlarang sebelum orangtuanya memindahkan dia keluar negeri. Tanpa pernah ketahuan orangtuanya.

"Jika saat itu, ketahuan orangtua, mungkin tak akan selama itu aku merusak diri sendiri. sekarang sudah terlambat. Ini salahku, aku harus menanggungnya sendiri."

Tak tahu harus berkata apa, dua orang perawat mendatanginya. Mendorongnya masuk ruang deteksi, sebelum velbed didorong suster. Pria itu sempat berkata

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun