1. Kesiapan Belajar Murid (Readiness)
Kesiapan belajar (readiness) adalah kondisi dimana murid memiliki kapasitas dan kemampuan untuk mempelajari materi, konsep, atau keterampilan baru dari seorang murid. Kapasitas dan kemampuan murid dalam mempelajari sebuah materi pembelajaran berbeda-beda. Ada murid yang suka pembelajarannya dari abstrak ke konkrit atau sebaliknya. Ada juga murid yang senang materi pembelajarannya disampaikan dari sederhana ke kompleks tetapi ada juga yang sebaliknya. Seorang guru bisa menyiapakan pembelajaran dengan dinamika kesiapan belajar murid yang sangat beragam.
2. Minat Murid
Minat merupakan suatu keadaan mental yang menghasilkan respons terarah kepada suatu situasi atau objek tertentu yang menyenangkan dan memberikan kepuasan diri. Minat sebenarnya dapat kita lihat dalam 2 perspektif:
- Minat sebagai kondisional /situasional. Dalam perspektif ini, minat merupakan keadaan psikologis yang dicirikan oleh peningkatan perhatian, upaya, dan pengaruh, yang dialami pada saat tertentu Seorang anak bisa saja tertarik saat seorang gurunya berbicara tentang topik hewan, meskipun sebenarnya ia tidak menyukai topik tentang hewan tersebut, karena gurunya berbicara dengan cara yang sangat menghibur, menarik dan menggunakan berbagai alat bantu visual
- Minat juga dapat dilihat sebagai sebuah kecenderungan individu untuk terlibat dalam jangka waktu lama dengan objek atau topik tertentu. Minat ini disebut juga dengan minat individu. Seorang anak yang memang memiliki minat terhadap hewan, maka ia akan tetap tertarik untuk belajar tentang hewan meskipun mungkin saat itu guru yang mengajar sama sekali tidak membawakannya dengan cara yang menarik atau menghibur.
Ada Beberapa cara yang dapat dilakukan oleh seoarang guru untuk menarik minat belajar muridnya:
- menciptakan situasi pembelajaran yang menarik perhatian murid (misalnya dengan humor, menciptakan kejutan-kejutan, dsb);
- menciptakan konteks pembelajaran yang dikaitkan dengan minat individu murid;
- mengkomunikasikan nilai manfaat dari apa yang dipelajari murid,
- menciptakan kesempatan-kesempatan belajar di mana murid dapat memecahkan persoalan (problem-based learning)
3. Profil Belajar Murid
Profil belajar murid terkait dengan banyak faktor. Berikut ini adalah beberapa diantaranya:
Preferensi terhadap lingkungan belajar, misalnya terkait dengan suhu ruangan, tingkat kebisingan, jumlah cahaya, apakah lingkungan belajarnya terstruktur/tidak terstruktur, dsb. Contohnya: mungkin ada anak yang tidak dapat belajar di ruangan yang terlalu dingin, terlalu bising, terlalu terang, dsb. Pengaruh Budaya atau kebiasaan murid santai - terstruktur, pendiam - ekspresif, personal - impersonal.
Preferensi gaya belajar.
Gaya belajar adalah bagaimana murid memilih, memperoleh, memproses, dan mengingat informasi baru. Secara umum gaya belajar ada tiga, yaitu:
- visual: belajar dengan melihat (misalnya melalui materi yang berupa gambar, diagram, power point, catatan, peta konsep, graphic organizer, dsb);
- auditori: belajar dengan mendengar (misalnya mendengarkan penjelasan guru, membaca dengan keras, mendengarkan pendapat saat berdiskusi, mendengarkan musik);
- kinestetik: belajar sambil melakukan (misalnya sambil bergerak, melakukan kegiatan hands on, dsb).
Preferensi berdasarkan kecerdasan majemuk (multiple intelligences)