Dalam keadaaan yang baik kita akan lebih mudah bahagia. Namun jika ada masalah yang menimpa maka rasa bahagia itu tetiba akan hilang. Hal ini sebenarnya manusiawi saja. Tapi bukankah musibah akan selalu ada. Masalah juga akan selalu datang. Tapi kematian yang tidak tahu kapan menjemput bukankah akan sayang sekali jika saat kematian itu tiba kita dalam keadaan yang sedang mengutuki diri sendiri atau orang lain. Bahagia memang kita sendiri yang ciptakan. Jadi, berbahagialah mulai sekarang!
Karena “terhasut” dengan bacaan tersebut ditambah petuah dari Mami untuk selalu mengikuti kata hati dan wejangan dari Abah tentang hidup hanya sekali dan nikmatilah. Alhasil secara tidak sadar kadang-kadang aku melakukan hal-hal yang di luar nalar. Kalau sudah demikian mau menyesal juga tidak ada gunanya. Cukup jadi pelajaran dan bahan pertimbangan juga sebagai cerita di masa depan. Itu saja!
Dari beberapa hal di atas, aku hanya berupaya mengingatkan diriku sendiri agar lebih bijaksana dalam memanfaatkan usia dengan benar. Alih-alih melakukan ini dan itu lalu kemudian lupa untuk apa kita dilahirkan dan juga peranan yang harus dijalankan. Saat membuka mata di pagi hari untuk yang kesekian kali lalu baru menyadari bahwa jatah usia yang semakin berkurang namun ternyata banyak hal penting untuk dilakukan telah terabaikan.
Ah entahlah. Tentunya semua orang yang ada di dunia ini ingin hidup dengan usia yang penuh dengan keberkahan. Yakni bisa merasakan peran sebagai seorang anak, orang dewasa, menjadi ibu atau ayah, menjadi kakek atau nenek. Atau juga bisa melakukan hal ini dan hal itu dan meraih prestasi ini dan itu. Baru saja sepertinya aku pun telah memutuskan dengan petualanganku yang baru. Semoga Tuhan meridhoi jalan yang sedang kutempuh ini. Aamin!