Mohon tunggu...
Dini Wikartaatmadja
Dini Wikartaatmadja Mohon Tunggu... profesional -

Pustakawan, Penulis, Violist

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Cintai Hidupmu, Sekarang!

8 Agustus 2014   15:55 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:04 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berapa banyak di dunia ini yang hidup atas pengharapan atau perkataan orang lain. Ingin dikatakan sukses menurut standar kebanyakan orang seperti memiliki uang yang banyak, jabatan yang tinggi atau profesi yang prestisius. Sehingga terkadang secara sadar atau tidak sadar kita berusaha membuat orang terkesan.

Dalam buku ini dicontohkan ada seorang pasien yang menginginkan hidup sederhana menjadi petani di pedesaaan bersama istri dan anak-anaknya kelak tapi karena dia lahir dari keluarga pengacara dan ayahnya mengharuskan dia pun mengikuti jejak keluarganya akhirnya dia pun menjadi pengacara dengan terpaksa. Hingga akhirnya kanker leukemia menyerangnya dan dia pun menyesal mengapa selama ini tidak hidup sebagai petani dan hidup tenang di pedesaan. Pada poin ini aku banyak mendengarkan curhatan teman-teman dulu di kampus bahwa sebenarnya mereka ingin menjadi ini dan itu hanya saja harus mengikuti orangtua akhirnya mereka pun melepas impian mereka sendiri. Sayang sekali!

2. Jika saja aku tidak bekerja terlalu sibuk dan punya banyak waktu untuk diriku dan keluargaku.

Banyak orang yang tidak memikirkan waktu bekerja sepanjang waktu. Mengejar materi yang katanya untuk keluarga. Tapi kemudian lupa dengan peran diri yang tidak hanya sebagai karyawan sebuah perusahaan tapi juga mempunyai peran sebagai seorang ayah/ibu, suami/istri. Karena kelelahan bekerja Senin-Jumat akhirnya Sabtu-Minggu diisi untuk istirahat di rumah.Sampai-sampai kelelahan mengajak keluarga untuk berjalan-jalan atau bahkan untuk diri sendiri.

Poin inilah yang membuatku banyak memprioritaskan keluarga juga kebebasan diri untuk berkembang. Membatasi dengan tegas dan jelas kesibukan yang bukan prioritas.

3. Jika saja aku punya keberanian mengungkapkan perasaan yang terpendam.

Orang kebanyakan akan menghindari konflik atau merasa tidak enak saat harus mengutarakan perbedaaan pendapat. Apalagi kepada atasan atau teman dekat sehingga pada akhirnya banyak hubungan yang terjalin namun tidak sehat. Hanya berusaha menyenangkan satu atau golongan tertentu dengan menafikan perasaan sendiri. Akhirnya kemunafikan akan ditemukan dimana-mana. Juga sangat malu untuk mengutarakan perasaannya kepada orang yang dicintai. Pada poin ini, aku sangat menghormati orang-orang yang berani mengungkapkan apa yang dirasakan dan dipikirkan.

Dalam buku ini dikisahkan penyesalan seorang pasien kanker mata yang menyesal tidak memperjuangkan cinta pertamanya. Dia membayangkan pasti akan sangat bahagia dalam menjalani kehidupan rumah tangganya. Karenanya, beruntunglah bagi orang-orang yang menikah dengan orang yang dicintainya. Yeaaay!

4. Jika saja aku selalu punya waktu untuk berkumpul dengan sahabat-sahabatku.

Pekerjaan, tuntutan deadline, ambisi yang besar sehingga melupakan waktu bersama dengan teman-teman. Dalam hal ini rasanya aku sudah mengalami penyesalan. Berapa banyak pernikahan teman-teman yang kulewati juga perayaan ulang tahun yang tak kudatangi karena aku harus bertugas alias sedang bekerja. Bahkan ada seorang teman yang hingga kini masih “ngambek” denganku karena aku tak hadir pada pernikahannya.Karenanya sebisa mungkin menebus kesalahan itu dengan rutin mengirimkan sms hanya untuk bertanya kabar kepada teman-teman tentang keadaaannya juga keluarga mereka sekarang. Tobat!

5. Jika saja aku membiarkan diriku merasakan kebahagiaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun