Â
Sebait puisi diatas mungkin bisa mengggambarkan betapa konflik mental terjadi dinegara Revolusi mental ini. Kaum pemuda tak hanya boleh diam, tapi dia juga tak boleh brutal. Generasi muda harus taat aturan dan bukanya membangkang terhadap aturan. Revolusi mental itu perlu, tapi baiknya satu satu. Tak ada pula yang harusnya disalahkan. Jadi pemimpin atau pesohor negeri tak semudah orang berbicara, tapi pemuda wajib bersuara. Apalah itu suatu perjuangan bila tak ada yang terealisasikan. Apalah itu harapan bila itu hanya diangan-angan. Harapan juga tak bisa semuanya terwujud, bila semuanya diam tanpa maksud. Tulisan ini mungkin hanyalah sebutir debu dari sebuah aspirasi. Tak perlu diambil hati, ataupun ditanggapi dengan pemikiran dini. Anggap saja ini sebuah salam, dari fajar timur yang menawan. Salam generasi penerus.