Mohon tunggu...
Erwin Siregar
Erwin Siregar Mohon Tunggu... -

Seorang pemulung di Batam yang hoby menulis dari pengalaman hidup menjadi pemulung di perkotaan Batam

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pemulung ke Kantor Pajak...

28 Oktober 2010   14:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:01 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wah saya kaget juga dapat penjelasan seperti itu.Kirain pegang kartu
NPWP itu hanya buat keren-kerenan saja, rupanya ada kewajibannya
juga.Kalau dari hasil memulung setiap hari mah boro-boro buat bayar
pajak, untuk biaya makan sehari-hari, biaya warnet serta biaya minum
tuak saja saya sudah kewalahan, apalagi harus bayar pajak:)

Tapi tak guna lagi untuk disesali, toh kartu NPWP itu sdh jadi dan
tidak bisa dibatalkan.
Maksud Saya sendiri membuat NPWP siapa tau sewaktu-waktu berguna
sebagai peserta lelang atau tender scrap di kantor2 PT di Batam
ini.Biasanya untuk menjadi peserta lelang harus ada NPWP-nya.Dulu
pernah mau ikut lelang 200 motor di Kejari Batam- motor2 sitaan- tapi
kan blom tentu menang karena peserta lelangnya juga banyak...

Pelelangan juga tidak selalu ada...jadi bagaimana kartu NPWP itu mau
terpakai???
Akhirnya dengan setengah menyesal saya kantongi juga kartu NPWP
itu.Gara-gara kartu itu setiap bulan saya harus lapor ke kantor pajak
tentang penghasilan saya:(

Akhirnya saya bergegas pulang, di pintu keluar saya bilang pada
security bahwa sudah banyak duit yang sudah saya setor ke
dalam:)."Liat aja ini berkasnya sampe 1 kantong plastik kresek"Kata
saya.Sang security senyum-senyum saja mendengar ucapan saya, mungkin
saya dianggap dalam posisi "jam 7 lewat lima menit":).Setelah ngobrol
sebentar dia menawarkan siapa tau ada yang bisa dia bantu sambil dia
menyebutkan nomor hp-nya:).Saya terima saja nomor hp itu dan pura2
saya save di hp saya, paling tidak sekedar basa basi sebagaimana
layaknya kebudayaan orang timur:)

Lalu saya engkol motor saya, ditempat sepi celana panjang yang tadi
saya pakai ke kantor pajak, saya ganti dengan celana pendek seragam
kesukaan saya.Bukan apa2 kalao pake celana pendek kesan
dan bawaannya agak lebih lincah dan gesit.Misalnya ada panci or kwali
yang terlihat tergeletak di tong sampah , dengan sigap kita bisa
segera mengambilnya:)

Sekian dulu laporan perjalanan saya ke kantor pajak..Jujur saja seumur
hidup baru sekali itu saya ke kantor pajak.Sangat surprise, tidak
seperti yang biasa saya dengar di televisi maupun media lainya:).Sebagai warga negara saya merasa sudah dilayani dengan baik:).Oh ya saya lupa cerita disana AC-nya lumayan
dingin, besok2 klo kesana saya jadi terpikir pake selimut ato plg tdk
pake jaket:).Maklum pemulung gak biasa kenaq AC:)

siregar, erwin
Kamis 21-Oktober-2010
Pkl 11:21 Wib
original published by pemulung batam:)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun