Mohon tunggu...
novadilah arifia shintadewi
novadilah arifia shintadewi Mohon Tunggu... -

just an ordinary girl in extraordinary world

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku, Dirimu, dan Dirinya

3 Januari 2011   03:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:01 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

“ Cuih, siapa lagi yang mau sama kamu” lata Surti menimpali.

“ Hih, biarin daripada kamu surti nama pembantu, dari namanya aja ga kejual banget” balas Rena.

Mendengar ucapan Rena, Surti pun menjadi gerah. Dia tidak terima, ketika dia ingin membalas ucapan dari Rena, tiba-tiba spanduk yang dibawa oleh mayoret pun dibuka. Semua orang kaget melihat tulisan yang ada di spanduk tersebut. Melihat nama yang terpampang dispanduk tersebut. Terutama sally dan kawan-kawan.

I LOVE U SALLY WIRAMAYANTI.

“Wah..”

“Ya, ampun..”

“Gila...”

Berbagai komentar terucap dari mulut anak-anak melihat hal tersebut.

Dan dari balik spanduk itu terlihat Nata membawa bunga berjalan lurus ke arah Sally. Sally yang masih bengong, tetap berdiri terpaku dibarisannya. Seakan-akan ada lem diseptunya yang membuat dia tidak beranjak dari tempatnya. Mengetahui Nata ingin menghampiri Sally, teman-teman yang ada dibarisan depannya pun membukakan jalan buat Nata. Nata pun memberikan bunga yang ada ditangannya dan mengajak sally ketengah lapangan. Dengan pasarah Sally mengikutinya.

Teman-teman Sally yang kaget tidak menyangka seorang Nata kapten dari takraw yang cuek nembak Sally dengan cara seperti ini. Tersadar dari kekagetannya, Sally menatap teman-temanya meminta penjelasan tentang apa yang terjadi pada dirinya. Teman-temanya dengan serentak mennngelegkan kepala bertanda mereka tidak mengetahui hal ini.

Nata menerima mix yang diberikan oleh Irfan, dengan jelas dan penuh percaya diri Nata berkata “Sally Wiramayanti, anak kelas 11 IPA3, maukah kamu menjadi pacarku”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun