Mohon tunggu...
Ghina Rahmatika
Ghina Rahmatika Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mom Blogger

Mom Blogger, Minimalist and self development enthusiast, a Moslemah

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Suamiku Seorang Gamer dan Dia Bangga

17 Juli 2022   22:03 Diperbarui: 17 Juli 2022   22:31 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar diolah pribadi

Kadang dibikin kesal tapi sayang, seperti itulah rasanya punya suami yang suka main game. Sebagai keluarga generasi milenial, rumah tangga kami jelas beda dengan orang tua kami. Di berbagai hal, kami banyak bersinggungan dengan yang namanya teknologi dan internet. Jadilah, ponsel, laptop, serta tablet tidak pernah lepas dari keseharian kami dan anak kami.

Sejak awal menikah, memang kami tidak memberi batasan maupun larangan kepada pasangan. Selama hal itu masih hal yang baik, menyenangkan, dan bisa mengontrol diri dengan baik, lakukan saja.

Seperti halnya saya yang masing sering menyempatkan diri untuk nonton drama korea, seperti itu pula suami saya masih sering bermain game online. Anak saya pun belakangan sedang menyukai game yang ada di tabletnya. 

Menemani keseharian anak dan suami yang menyukai game baik online maupun offline membuka mata saya lebih lebar tentang manfaat dari bermain game. Apalagi suami, padahal dia sedang pusing-pusingnya bergelut dengan disertasinya, ternyata ada banyak manfaat dan juga tentunya tantangan yang bisa didapatkan dari bermain game. 

Manfaat Bermain Game untuk Self Development

Di tengah menggaungnya orang-orang menyukai buku-buku self development, malah saya mendengar statement dari seorang dokter di salah satu podcast yang saya dengarkan kala sedang memasak, kalau melakukan hobi juga bisa membantu diri tetap sehat dan diri berkembang.

Hal itu pula yang dirasakan oleh suami saya yang suka sekali bermain game lewat layar ponselnya. Padahal selama ini mindset kebanyakan orang-orang terhadap para gamer ini kebanyakan memandang buruk, membuang waktu, tidak produktif, dan banyak hal negatifnya. 

Jika diselami lebih dalam dan memperhatikan berbagai penelitian, ternyata bermain game itu ada banyak manfaatnya. Tentu jika dilakukan dengan disiplin.

Beberapa manfaat dari bermain game sebagaimana saya kutip dari salah satu dokter yang juga seorang youtuber kesukaan saya, Ali Abdaal, menguraikan bahwa bermain game memiliki manfaat antara lain :

  1. Memperbaiki ingatan dan kemampuan navigasi visual

Dalam penelitian yang dilakukan oleh University of California pada tahun 2015. Penelitian ini membandingkan gamers dengan non gamers. Hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa gamers memiliki kemampuan ingatan yang lebih baik daripada non gamers.

  1. Meningkatkan kemampuan penyelesaian masalah 

Dalam bermain game, goal kita adalah menang. Tentunya untuk menjadi pemenang, kita perlu mempersiapkan strategi, memahami kondisi dan kelemahan lawan, serta hal-hal yang mendukungnya untuk lolos dan menang.

Tidak mungkin kita sembarang menekan tombol. Kita memerlukan kemampuan untuk dapat memecahkan/menyelesaikan hal tersebut. Dengan kebiasaan ini, kemampuan kita untuk memecahkan masalah di dunia nyata biasanya akan lebih terampil.

Penelitian Longitudinal study 2013 memaparkan hal tersebut. Orang yang lebih banyak bermain video game sebenarnya memiliki kemampuan problem solving yang lebih baik dan bahkan kemampuan di sekolahnya pun biasanya lebih baik.   

  1. Meningkatkan kemampuan visual

University of Rochester mengemukakan bahwa orang yang suka main video game lebih cenderung suka mengalokasikan perhatian mereka terhadap suatu hal secara visual. 

Hal ini diperkuat dengan pernyataan Peneliti Dr. Dephny Beverly yang bilang bahwa dalam otak manusia ada tiga bagian yaitu parietal lobe, frontal lobe, dan anterior cingulate cortex memiliki performance yang lebih bagus pada orang yang suka bermain video game.

  1. Anti Aging

Baru dengar kan kalau main game bisa jadi anti aging?

Yup, dari penelitian yang dilakukan di University of Montreal dengan membandingkan sekelompok orang yang berusia 55 tahun sampai 75 tahun dan membaginya menjadi tiga grup. Satu grup bermain game Super Mario, grup kedua main piano, dan grup ketiga tidak main apapun. Orang yang main game Super Mario, materi abu-abu dalam hippocampus-nya lebih signifikan dibandingkan yang lain.  

Hippocampus adalah bagian otak untuk pusat belajar, penyimpanan memori, serta pengolahan memori dalam waktu yang panjang. Jika bermain video game dengan tidak berlebih akan memberi pengaruh bagus untuk otak bahkan bisa jadi anti aging juga karena bisa mengurangi anxiety dan sejenisnya. Namun tentunya hal ini akan berdampak buruk jika bermain game berlebihan.

  1. Punya social skill yang bagus

Siapa bilang kalau pemain game sangat introvert, lebih suka menyendiri, dan jarang berinteraksi dengan orang lain? Ya, ada yang begitu. Tapi tak sedikit kok yang malah memiliki social skill yang bagus.

Penelitian di Edge Hill University mengambil sampel 708 orang yang suka main game seperti World of Warcraft, mereka memiliki hubungan yang lebih positif, kompetensi sosial yang bagus, serta jarang merasa kesepian.   

Suami dan Game Kesayangannya

gambar diolah pribadi
gambar diolah pribadi

Hal yang harus dipertimbangkan saat menikah adalah membicarakan hobi. Jangan salah, hobi ini jika tidak dibicarakan bisa jadi sumber masalah juga dalam pernikahan.

Suami saya, sebagaimana laki-laki pada umumnya, juga menyukai video game juga ternyata. Game memang bukan untuk laki-laki saja. Kadang saya juga sesekali main, meski saya tidak begitu tertarik. Namun dengan kondisi suami yang suka main game, saya pun memaklumi dan membolehkannya. 

Dia merasa bangga karena masih bisa main game di tengah kesibukannya. Menurutnya, masih bermain game di usianya yang sudah hampir kepala empat membuat dia tetap waras dan merasa awet muda.

Ya memang sekarang ini bahkan game pun bisa menghasilkan uang, seperti eSport misalnya. eSport adalah kompetisi game melalui elektronik secara beregu oleh professional. Bedanya eSport adalah game untuk pekerjaan, sementara main game seperti yang dilakukan oleh suami saya adalah untuk kesenangan.

Nah, diantara beberapa game yang dimainkan suami, Football Manager jadi salah satu yang paling dia sukai. Kata dia lebih seru dan ada kesenangan sendiri, seperti :

  1. Bisa memilih pemain dan tim sepakbola favorit sendiri

  2. Menantang diri sendiri untuk memilih tim kecil dan membuatnya menjadi tim besar

  3. Kebebasan membuat strategi dan mengotak-atik permainan bola, serta tentu saja

  4. Meningkatkan kemampuan sportivitas 

  5. Memberikan hiburan di tengah pusingnya urusan kerjaan

Alasan-alasan di atas, terutama alasan terakhir bisa saya mengerti karena memang pekerjaan, apalagi menyelesaikan disertasi kadang membuat jenuh sendiri. Apalagi kalau sedang banyak revisian atau ide menulisnya mentok duluan. Main game bisa jadi refreshing tersendiri. Tapi awas saja kalau kebablasan. Siap-siap dapat teguran dari istri dan anak. 

Pesan Istri untuk Bapak-Bapak Pencinta Game

Nah, tentu saja istri membolehkan suami main game, dan suami juga membolehkan istri nonton drama korea. Apalagi manfaat internet Telkom Indonesia bikin sinyal lancar. Cuma, biasanya main game itu lebih candu daripada nonton drama korea. Iya nggak? Iya kan?

Makanya jangan nunggu istri atau anak ngomel-ngomel deh. Untuk suami atau siapapun yang suka main game, nih coba ingat-ingat dan perhatikan baik-baik pesan saya yang mewakili istri dari suami pencinta game ya :

  1. Disiplin

Dengan diperbolehkan main game, yuk disiplin untuk tidak kebablasan. Bapak-bapak biasakan punya waktu tertentu untuk bermain game dengan syarat kerjaan sudah kelar, kalau kerjaan belum kelar gunakan teknik pomodoro biar nggak kebablasan, dan kalau bisa jadikan main game sebagai motivasi supaya kerjaan cepat kelar.  

  1. Pahami situasi rumah

Ya kali main game tapi istri lagi fokus masak dan anak nangis-nangis terus fokus main game saja?! Sungguh terlalu kalau bang Roma, mah.

Pastikan kalau bermain game itu di waktu senggang, kondisi rumah sudah rapi, anak sedang anteng, dan pekerjaan rumah sudah dilakukan. Kalau sudah di kondisi demikian, dipastikan istri nggak bakal ngomel-ngomel, kok.

  1. Pasang internet yang lancar

Saat main game dan lelet atau macet-macet nih biasanya bapak suka kesal dan teriak gitu. Bahkan nggak jarang bisa sampe banting sesuatu, kan? Makanya pasang internetnya Indonesia yang lancar macam IndiHome. Membuat aktivitas tanpa batas sehingga banyak hal dapat dilakukan dengan lebih cepat tanpa emosi. 

Nah, jika para bapak memahami dan mempraktikkan wejangan di atas, nggak cuma bapak kok yang bangga jadi gamer, sebagai istri juga bangga kalau suaminya gamer tapi anak, istri dan rumah tidak diabaikan.

IndiHome Mendukung Gamer Berkembang dengan LEAD by IndiHome

Sudah tahu kan kalau sekarang game tidak hanya untuk bersenang-senang semata. Ada eSport, ajang kompetisi yang membuat kamu yang suka main game bisa menghasilkan cuan.

IndiHome sebagai salah satu provider yang mendukung perkembangan generasi muda indonesia untuk terus berkembang dan maju kini telah membuat LEAD by IndiHome (Limitless Esport Academy by IndiHome).

LEAD by IndiHome adalah pusat pengembangan untuk para atlet eSport untuk orang yang antusias dengan eSports dan komunitas eSport di Indonesia. Dengan mengusung konsep Athlete Enablement, para player akan difokuskan pada pendidikan dalam bermain sebagai hobi menuju olahragawan. 

Kompetisi eSports kini menjadi kompetisi bergengsi baik bahkan secara internasional. Jadi kalau memang ada skill eSport, jangan disia-siakan. Perlu didukung untuk terus maju dan tidak mudah menyerah. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun