Hippocampus adalah bagian otak untuk pusat belajar, penyimpanan memori, serta pengolahan memori dalam waktu yang panjang. Jika bermain video game dengan tidak berlebih akan memberi pengaruh bagus untuk otak bahkan bisa jadi anti aging juga karena bisa mengurangi anxiety dan sejenisnya. Namun tentunya hal ini akan berdampak buruk jika bermain game berlebihan.
Punya social skill yang bagus
Siapa bilang kalau pemain game sangat introvert, lebih suka menyendiri, dan jarang berinteraksi dengan orang lain? Ya, ada yang begitu. Tapi tak sedikit kok yang malah memiliki social skill yang bagus.
Penelitian di Edge Hill University mengambil sampel 708 orang yang suka main game seperti World of Warcraft, mereka memiliki hubungan yang lebih positif, kompetensi sosial yang bagus, serta jarang merasa kesepian. Â Â
Suami dan Game Kesayangannya
Hal yang harus dipertimbangkan saat menikah adalah membicarakan hobi. Jangan salah, hobi ini jika tidak dibicarakan bisa jadi sumber masalah juga dalam pernikahan.
Suami saya, sebagaimana laki-laki pada umumnya, juga menyukai video game juga ternyata. Game memang bukan untuk laki-laki saja. Kadang saya juga sesekali main, meski saya tidak begitu tertarik. Namun dengan kondisi suami yang suka main game, saya pun memaklumi dan membolehkannya.Â
Dia merasa bangga karena masih bisa main game di tengah kesibukannya. Menurutnya, masih bermain game di usianya yang sudah hampir kepala empat membuat dia tetap waras dan merasa awet muda.
Ya memang sekarang ini bahkan game pun bisa menghasilkan uang, seperti eSport misalnya. eSport adalah kompetisi game melalui elektronik secara beregu oleh professional. Bedanya eSport adalah game untuk pekerjaan, sementara main game seperti yang dilakukan oleh suami saya adalah untuk kesenangan.
Nah, diantara beberapa game yang dimainkan suami, Football Manager jadi salah satu yang paling dia sukai. Kata dia lebih seru dan ada kesenangan sendiri, seperti :