Mohon tunggu...
Ghina Rahmatika
Ghina Rahmatika Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mom Blogger

Mom Blogger, Minimalist and self development enthusiast, a Moslemah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kebaikan Vs Nggak Enakan

7 Maret 2022   18:14 Diperbarui: 7 Maret 2022   18:20 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Well, saya yakin, masih banyak juga dari kita yang mengharapkan hal demikian. Balasan.

Kebaikan sebagai perintah Tuhan acapkali kita tafsirkan sebagai giving and receiving. Dalam ibadah pun kita masih melakukan hal demikian, bukan? Ibadah karena mengharapkan surga lebih menggoda daripada ibadah tanpa ada iming-iming apapun. 

Oleh karena itu, dalam hubungan kita dengan manusia, kebaikan yang seharusnya menjadi hal lumrah, menjadi berharga. Entah karena kebaikan itu semakin sulit kita rasakan, atau kebaikan itu terlalu mahal karena harus selalu kita balas??!

Hidup memang untuk saling merepotkan, bukan?

Selama menjalani bahtera rumah tangga, mungkin sudah puluhan tangan yang terulur membantu kehidupan rumah tangga kami. Jauh dari orangtua melatih kami untuk terbiasa berpangku pada uluran tangan orang-orang yang peduli, tanpa ada ikatan darah.

Dari keakraban suami dengan teman-temannya inilah kemudian saya merasa mulai berkurang rasa sungkan, pekewuh dan nggak enakannya. Entah ini karena faktor laki-laki memang nyah-nyoh nyah-nyoh dalam urusan bantuan maupun materi, atau karena keakraban mereka sudah kenal njero-njobo.

Beberapa cerita pertemanannya membuat saya cukup melongo. Seperti jalinan persahabatan mereka memang tercipta untuk saling merepotkan. 

Suami cerita butuh tempat tinggal sementara kita berkunjung ke daerah temannya, sama teman ditinggali rumah kosong milik kerabatnya. Suami mau nyewa motor temannya untuk sebulan, malah cukup dengan dipinjami saja selama sebulan itu gratis tak perlu bayar.

Dari situ, ketika teman saya merasa terbantu oleh uluran tangan saya, saya langsung bilang 'sudahlah, hidup kan memang untuk saling merepotkan. Nggak usah nggak enakan gitu. Terima saja selagi aja. Nggak usah sungkan-sungkan'.

Tapi nyatanya cukup sulit. Mungkin memang tidak terbiasa, atau merasa bahwa kebaikan itu perlu dibalas. 

Dalam pekerjaan saya pun ini kerap terjadi. Sebagai pekerja lepas yang sering bersinggungan dengan media sosial, saya paham bahwa dukungan dari teman-teman itu sangat perlu. Makanya sekarang ini sampai ada yang namanya support group  untuk mendapatkan view, like and comment, dan sejenisnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun