Mohon tunggu...
muhammad nurul
muhammad nurul Mohon Tunggu... Guru - Penulis Baru

Instruktur di Balai Latihan Kerja Pasaman Barat - Senang bermain dengan kata, semoga apa yang diketik bisa membawa manfaat untuk sesama. Insya Allah.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Keluar Dari Zona Nyaman Profesi Kamu? Pertimbangkan Hal Ini

9 Juli 2023   06:00 Diperbarui: 9 Juli 2023   06:44 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keluar Dari Zona Nyaman Profesi Kamu? Pertimbangkan Hal Ini - Keluar dari zona nyaman bagi sebagian orang tentu berat untuk dilaksanakan. Terlebih masalah profesi yang sejatinya menjadi sumber pemenuh segala kebutuhan. Apalagi bagi dia yang sudah memiliki tanggungan kekuarga, anak dan istri.

Memilih profesi atau bertukar profesi sah-sah saja dialkukan. Apalagi bagi dia yang masih memulai profesi tetentu. Mencoba profesi yang lain menjadi perlu agar bisa menilai mana yang sesuai dan mana yang tidak sesuai.

Ada hal yang perlu dipertimbangkan jika kita ingin keluar dari zona nyaman profesi yang selama ini kita tekuni. Berikut pertimbangannya :

1. Urgensi.
Profesi yang kita tekuni sekarang tentu sudah menjadi pilihan kita diawal. Segala resiko yang akan diterima tentu sudah menjadi pertimbangan. Mengubah itu perlu melihat apakah benar butuh dirubah? Dan melihat kembali merubah dan menggantinya dengan alasan apa? Kemudian jika alasan sudah benar benar kuat sebagai dasar, lihat kembali apakah profesi yang akan menggantikan menjadikan lebih baik atau tidak. Semua dikaji kembali dan ditimbang baik dan buruknya.

2. Lebih Baik Menambah.
Betul semua orang tidak bisa melakukan pekerjaan yang bermacam-macam. Namun bisa dipelajari. Profesi apapun jika dipelajari sedikit banyaknya akan menjadikan kita bisa melakukannya. Jadi tanpa harus mengganti profesi saat ini kita bisa menambah dengan mempelajarinya.

3. Tanggung Jawab.
Faktor ini menjadi petimbangan bagi kita untuk merubah atau bating stir tentang profesi. Lihat kembali tanggung jawab kita. Jika kita masih lajang, muda dan belum ada beban sebagai kepala rumah tangga atau ibu rumah tangga yang harus mengurusi anak anak. Bating strik takkan jadi permasalahan yang berarti. Namun sebaliknya, jika sudah ada beban itu tentu bating strik bukan satu satunya jalan terbaik untuk meningkatkan taraf hidup.

Dari ketika petimbangan di atas, menambah profesi tentu menjadi salah satu yang harus dilakukan dahulu. Dengan kompleksitas profesi yang bisa kita kerjakan, peluang cuan tentu semakin luas. Jangan sampai bating strik memaksa kita bating penghasilan.

Penulis : Muhammad Nurul - Pasaman Barat, 9 Juli 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun