Mohon tunggu...
Muhammad Burniat
Muhammad Burniat Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa filsafat dengan hobi menulis, jalan-jalan dan aktivitas sosial. Menulis adalah cara saya untuk hidup dan berbagi. E-mail: muhammadburniat@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Di Balik Celestial Movies Ada Guru Wanita Terbaik yang Menginsipirasi

21 Oktober 2015   08:25 Diperbarui: 21 Oktober 2015   22:18 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Bu Hung yang sedang mengajari Chu-Chu agar tidak takut lagi pada guntur"]

[/caption]

Chu-Chu memiliki ketakutan yang teramat pada guntur. Kedua orangtuanya meninggal karena kecelakaan ketika badai dan petir sedang terjadi. Bibi Hon yang tidak mampu bercerita yang sebenarnya kepada Chu-chu hanya bisa memberi jawaban bahwa orangtuanya sudah dimakan oleh monster guntur setiap kali bocah polos itu bertanya.

Dan terakhir, Kitty dan Jennie. Kedua kakak beradik dari India ini lahir dalam lingkungan yang miskin. Sebetulnya ayah mereka tidak terlalu peduli dengan pendidikan anak, apalagi Kitty dan Jennie adalah anak perempuan. Meski ayahnya tidak terlalu mempedulikan, tidak dengan sang Ibu yang masih terus mencoba semampunya untuk memenuhi pendidikan kedua putrinya.

Itulah kehidupan kelima anak polos itu bersama orangtua mereka. bu Hung yang setelah mengetahui kehidupan mereka semakin dekat dengan para murid dan orangtua wali. Bahkan bu Hung pun membantu memecahkan masalah-masalah mereka satu per satu. Di sini bu Hung menyatu dalam kehidupan para muridnya.

[caption caption="Bu Hung yang selalu bahagia ketika mengajar anak-anak yang luar biasa itu."]

[/caption]

Mimpi besar para orangtua

Siapa pun kita dan dari mana kita lahir, jangan pernah takut untuk bermimpi besar. Ketika bung Hung mengajak para muridnya untuk bercerita seperti apa mimpi besar mereka, bu Hung menjawab “saya ingin menjadi guru terbaik”. Saya pikir mimpi besar bu Hung telah terwujud. Cerita yang diangkat dari kisah nyata tersebut telah menyentuh dunia pendidikan saat ini. Menjadi pelajaran bagi para guru bagaimana menjadi seorang guru semestinya. Tidak hanya mengejar materi, namun juga sadar akan tanggung jawab sebagai pendidik.

Pak Ho, orangtua dari Siu Suet punya mimpi besar menjadi seorang pilot. Bibi Hon bermimpi ingin menjadi Miss Hong Kong. Sedangkan pak Lo Keung bercerita pada Lo Ka Ka ingin menjadi atlet lari terkenal. Terakhir, ibu Kitty dan Jennie yang ingin menjadi pemadam kebakaran meskipun ia seorang perempuan.

Bayangkan, mimpi besar itu hidup selama-lamanya dalam jiwa kita, seperti yang telah diutarakan oleh orangtua dari kelima murid bu Hung. Meskipun sudah terlanjur oleh usia dan mungkin tidak bisa mencapai itu lagi, namun mimpi itu tetap terus hidup. Yang mungkin saja bisa tersalurkan kepada generasi mereka. untuk jangan lantas mengubur mimpi anda setelah tahu tak mungkin lagi meraihnya. Berikan dan ceritakan mimpi besar itu pada anak-anak anda supaya mereka pun bisa berusaha mewujudkan atau menjadi seperti apa yang anda inginkan.

Kekurangan bukan halangan

Meskipun sudah menjadi penyandang tumor, bu Hung tetap beraktivitas seperti biasa. Malah, setelah ia menemukan kelima anak itu, semangatnya menggebu-gebu dan sampai-sampai melupakan kesehatan sendiri. Bergerak kemana pun, mencari dana tambahan untuk sekolahnya, menawarkan brosur kepada masyarakat, melatih, mengajar para muridnya, melayani sang suami tercinta dan bahkan membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh keluarga kelima gadis polos tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun