Memang tidak mudah, menciptakan paradigma masyarakat seperti lanskap masalah di atas. Sebagian yang lain berpendapat, bahwa atas nama agama diperbolehkan melakukan tindakan-tindakan in-toleransi. Terlihat dari peristiwa yang terjadi akhir-akhir ini; penutupan paksa warung makan saat siang hari pada bulan puasa, pengerusakan tempat ibadah, dan diskriminasi kepercayaan.
Memang, tantangan yang paling berat di antara yang berat adalah “menjaga nafsu”. Menjaga nafsu untuk tidak makan dan minum dalam bulan puasa itu berat, namun yang paling berat adalah menjaga nafsu di luar puasa untuk mengimplementasi nilai, faidah, dan berkah berpuasa.
Ya Allah bertemukan kami dengan bulan-MU (ramadhan). Wallahu a’lam bis shawaab. Mohon maaf lahir dan batin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H