Mohon tunggu...
Didik Fitrianto
Didik Fitrianto Mohon Tunggu... Administrasi - Mencintai Laut, Lumpur dan Hujan

Terinspirasi dari kata-kata ini "Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian."

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pasangan Adhiaksa Dault – Fahira Idris, Lawan Tangguh Gubernur Ahok

24 Oktober 2015   16:21 Diperbarui: 24 Oktober 2015   16:23 730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Tamat sudah gerakan ‘Teman Ahok’ yang mengumpulkan satu juta KTP untuk mendukung kembali Ahok sebagai Gubernur Jakarta, aksi tersebut ternyata tidak laku karena di Jakarta lebih banyak musuh Ahok daripada Teman Ahok. Hasil survey SMRC yang menempatkan Ahok diposisi teratas sebentar lagi akan terjun bebas dengan munculnya lawan tangguh untuk membungkam si mulut besar Ahok, pasangan  Adhiaksa Dault – Fahira Idris! Inilah duet maut yang bisa mengalahkan Gubernur Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok. Hanya mereka berdualah yang bisa mengalahkannya, tidak perlu sesumbar dan omong besar, cukup dengan dua tagline “Jakarta Bersyariah” dan “Selamatkan Jakarta = Selamatkan Gaza” dijamin Ahok dan pendukungnya nyungsep! Lagian siapa juga si Ahok ini? Bukan muslim kok mau jadi Gubernur Jakarta.

Ahok barangkali tidak pernah berkaca, lah wong di Jakarta itu mayoritas muslim kok masih ngotot mau jadi Gubernur Jakarta. Ngeles, mau tunduk sama konstitusi gitu? Bahwa setiap warga negara berhak menjadi pemimpin di negeri Pancasilais ini? Hari gini kok ngomong konstitusi, emangnya Pak Ahok tidak tahu apa kalau di negeri ini konstitusi tidak laku lagi? Masih tidak percaya juga? Begini ya Pak Ahok, kalau kontitusi masih ada di negeri ini, Salim Kancil tidak bakal dibantai oleh anjing-anjing tambang!, kalau konstitusi masih tegak di negeri ini tangkap itu pengusaha pembakar hutan, dan kalau negara ini tunduk pada konstitusi tidak akan ada minoritas beribadah di trotoar, dan gereja di Aceh Singkil dibakar. Jadi sekali lagi Pak Ahok, percuma mengagung-agungkan yang namanya konstitusi, basi! Turuti saja nasehat Pak Adhiaksa Dault untuk masuk Islam, mau jadi pemimpin Jakarta ya harus beragama Islam, titik.

Mulai hari ini lupakan saja Ahok, sambutlah pemimpin nan gilang gemilang yang akan memimpin Jakarta, pasangan Adhiaksa Dault – Fahira Idris. Ditangan merekalah warga Jakarta akan menemukan kedamaian, kesantunan para pemimpin, birokrasi pro rakyat, dan kehidupan yang syar’i. kehidupan yang menjadi dambaan warga betawi, para pendatang dan FPI. Dalam pilkada nanti Adhiaksa Dault – Fahira Idris tidak perlu repot – repot  kampanye, karena sudah didukung oleh para ulama-ulama zuhud, mereka cukup berdoa siang malam selama satu minggu live di sepuluh stasiun televisi nasional, maka Adhiaksa Dault – Fahira Idris melenggang manis ke Balai Kota. Apa? Pak Ahok didukung juga umat Islam, Islam Nusantara? Maaf Pak Ahok, Islam Nusantara tidak tertarik sama politik, Islam Nusantara sibuk dengan tahlilan, ziarah kubur, dan istighosah

Berbahagialah warga Jakarta akan dipimpin oleh Adhiaksa Dault – Fahira Idris, Jakarta yang penuh toleransi karena didukung oleh FPI, FBR, FUI dan GMJ. Di Jakarta yang megapolitan tidak akan ada lagi yang namanya miras  karena wakil gubernurnya aktivis militan anti maksiat, tidak akan ada lagi Masjid yang jalannya ditutup, dan yang paling berbahagia tentunya para jomblower karena perayaan valentine juga akan dilarang oleh wakil gubernur, jadi setiap tanggal 14 Februari jomblower tidak meratap melihat muda-mudi berpasangan, walaupun untuk peraturan tersebut Ibu Fahira Idris harus merelakan jualan bunganya tidak laku. Dan siapa yang tidak kenal Adhiaksa Dault? Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Ketua Umum KNPI, dan Ketua Kwartir Nasional Pramuka, beliau santun dan penuh prestasi.  Ditangan beliaulah anak-anak muda Jakarta akan dibentuk menjadi generasi yang sehat, cerdas dan  berbakti kepada orang tua. Tidak akan ada lagi tawuran karena para ABG sibuk dengan kegiatan pramuka dan olahraga. Tidak ada lagi penggusuran orang miskin, premanisme, dan proyek bodong oleh DPRD karena perbuatan tersebut tidak sesuai syariah. Terakhir, yang paling membahagiakan, beliau tidak akan korupsi sepeserpun, karena beliau selalu teringat pesan sang ayahanda tercinta “Anakku, kau anak paling tua. Jangan kau makan uang haram. Supaya kita bisa ketemu di akhirat'’ Sudahlah Pak Ahok, pencitraanmu sudah berakhir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun