Kita takut generasi penerus kita rusak dan memiliki sifat yang kerdil dan picik, tapi sebagian dari kita justru meninggalkan jejak rekam caci maki di sosmed. Apa yang kita buat dan tinggalkan adalah sejarah yang akan terus dibaca oleh generasi penerus negeri ini.
Kita selalu berharap negara ini aman dan nyaman, namun kita justru menebar benih perpecahan dan kehancuran di sosmed.
Kita sepertinya lupa, bahwa Negara Indonesia adalah negara yang majemuk. Baik Suku, bahasa, adat maupun agama. Dalam hidup, sebagaimana panduan negara ini, toleransi adalah sifat dan sikap orang Indonesia. Sikap toleransi ini, seharusnya tidak hanya dilakukan dalam kehidupan nyata, melainkan juga saat kita menggunakan sosmed. Toleransi era media sosial merupakan hal mutlak yang harus dilakukan demi menjaga generasi kita di masa mendatang. Pilihan itu ada di tangan kita sendiri.
Lalu apa yang harus dilakukan untuk meminimalisir masalah ini? Tidak banyak, yaitu: Pertama, Belajarlah agama sesuai kepercayaan masing-masing dengan benar. Sebab, agama melarang caci maki dan hujat menghujat. Kedua, gunakan sosmed seperlunya dan jangan habiskan waktu di dalamnya.  Jadikan Sosmed untuk kebaikan. Ketiga, ingatlah, apa yang kita tulis dan lakukan akan menjadi sejarah bagi generasi selanjutnya. Menulislah dan berkomentarlah untuk kebaikan, sebab kita semua pasti lebih menyukai kebaikan dari pada keburukan.
https://www.facebook.com/Wen.Aragone
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H