Mohon tunggu...
Khoerush Sholeh
Khoerush Sholeh Mohon Tunggu... wiraswasta -

Salam kenal semuanya.

Selanjutnya

Tutup

Money

Petani Tebu SMS Dahlan Iskan

26 Oktober 2011   17:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:28 1475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yo opo kabare Cak Dahlan Iskan….. Selamat wis dilantik yo…

Kesuwun konco-konco wingi wis ditompo setafpe sampean.. Aku mung kongkritte wae…

Persoalan di PTPN XI yakni:

“Harga Tebu”

Kalau tebu petani dengan dijual sistem ”Jual Putus Bebas” Diwilayah PTPN XI dibeli (Dihargai) Rp. 42.500,- per kwintal tebu (Setara rendemen 7,6 %) oleh PG-PG diwilayah PTPN XI. Sedangkan kalau dijual ke PG-PG diluar PTPN XI seperti PG Swasta Kebun Agung Malang, PG Krebet Baru RNI Malang, PG Candi RNI Sidoharjo, PG-PG PTPN X diwilayah Jombang, Mojokerto, Madiun, Kediri berani membeli tebu petani Rp. 60.000-Rp. 65.000,- per kwintal tebu (Setara rendemen 10-11%).

Fakta empirik kalau produksi tebu per hektar adalah 1.000 kwintal, jika dikirim ke PTPN XI akan jadi duit Rp. 42.500.000,-  per hektar, tetapi jika di kirim diluar PTPN XI akan dapat duit Rp. 65.000.000,- per hektar. So… ada selisih Rp. 22.500.000,- per hektar. Luas lahan tebu rakyat wilayah PTPN XI (16 PG) lebih kurang 50.000 hektar.

Coba hitung 50.000 ha x Rp 22.500.000 = 1.125.000.000.000 (satu trilyun seratus dua puluh lima milyar rupiah). Ini nilai tambah/pendapatan petani tebu di seantero PTPN XI. Lho kemana saja duit itu selama ini...? Siapa yang menikmati…? Ada yang dikorup tidak…? Wajar saja petani ndak mau tebunya dikirim ke PTPN XI karena merasa di tindas dan diberlakukan tidak adil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun