Mohon tunggu...
Kompasianers Selalu
Kompasianers Selalu Mohon Tunggu... -

Hanya seorang kompasianers Biasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Salam Cinta dari Hati

2 Mei 2011   04:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:10 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="alignnone" width="693" caption="Salam Dari hati"][/caption]

Kini Terlhat S'mua Begitu nyata...

Aku Coba Menatapmu Bukan Dari Mata..

Aku Coba Mendengar keluh Kesahmu Bukan Dari Telinga...

Dan Aku Memikirkan Mu Bukan Dari logika.....

Karna Semua yg Kulakukan Untukmu.... Tulus Dari Hati yg telah kuRangkai ...

Engkau ……. dan seluruh perasaanku untukmu...Membuatku dalam dilema...Memaksaku memilih antara persahabatan ataukah cinta. .

"Karna Cinta Yg Kurasa Ada Dlm Jiwa...Bukan Dlm Raga. . . Hufft. . .

Rasa yg datang tanpa rencana" . . ck ck ckk. .

Tidak ……. tidak,

ini bukan salahmu Ini hanya lah salahku yang menyukaimu. . Yang memandang wajah lembutmu. .

Yang terpana, yang terheran. . melihat senyum di wajah yang beranjak menjauh dengan keramahan dan sifat2 mu itu,. Mampukah kuberanjak darimu. . . ?

. . ,

tidak banyak kemampuanku untuk bertahan,

sebab mataku telah kau paksa terpejam,

Membuyarkan susunan hati yg telah kurangkai rapi dan penyesalan,

karena tak dapat kubuka tabir yang kau inginkan . . ,

terimakasih atas kebersamaan , atas cerita yang kau tawarkan . .

meski berakhir dengan keraguan yang teramat dalam,.

tetap kuukirkan senyuman :)

yang dibalut dengan Alunan syahdu pengharapan . .

untuk hati ku . .

Teruslah bercahaya , laksana bintang yg paling terang. .

seperti saat pertama aku mengenal

biarlah akan kudekap kebersamaan ini dalam sunyi yang bertasbih dalam do’a,

jika nanti berasama malam

kita akan tetap bisa memandang bintang dan bulan yang sama

ditempat yang berbeda

kebersamaan kita yang terluka

menjadikan aku ingin diam dalam kata

agar setiap makna tak menguap begitu saja

dan tak semakin melebarkan luka . .

sepertinya memang tak ada gunanya lagi aku tetap dicerita ini,.

sebelum pergi..

kusampaikan padamu kata yang kuukir dari hati . . .

“…kuhancurkan tulang-tulangku, tetapi aku tidak membuangnya sampai aku mendengar suara cinta memanggilku dan melihat jiwaku siap untuk berpetualang ” .

jika aku tak menjawab sapamu nanti

jika tak lagi kau dengar suaraku lagi

saat hatimu terbuka untuk memahami kenapa aku begini

jangan kau anggap aku marah, lupa atau benci

aku tetap menyayangi dan mencintai

laksana air dan angin yang mencintai titah "Illahi"

engkau tetap indah dihatiku ini

akan tetap kupilihkan do'a terbaik. .

do'aku untukmu selalu menyertai. .

"Ini hatiku , .

Boleh kau bawa

Kuberi untukmu…

jaga untukku ,.

*salam dari hati ku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun