[caption id="" align="alignnone" width="693" caption="Salam Dari hati"][/caption]
Kini Terlhat S'mua Begitu nyata...
Aku Coba Menatapmu Bukan Dari Mata..
Aku Coba Mendengar keluh Kesahmu Bukan Dari Telinga...
Dan Aku Memikirkan Mu Bukan Dari logika.....
Karna Semua yg Kulakukan Untukmu.... Tulus Dari Hati yg telah kuRangkai ...
Engkau ……. dan seluruh perasaanku untukmu...Membuatku dalam dilema...Memaksaku memilih antara persahabatan ataukah cinta. .
"Karna Cinta Yg Kurasa Ada Dlm Jiwa...Bukan Dlm Raga. . . Hufft. . .
Rasa yg datang tanpa rencana" . . ck ck ckk. .
Tidak ……. tidak,
ini bukan salahmu Ini hanya lah salahku yang menyukaimu. . Yang memandang wajah lembutmu. .
Yang terpana, yang terheran. . melihat senyum di wajah yang beranjak menjauh dengan keramahan dan sifat2 mu itu,. Mampukah kuberanjak darimu. . . ?
. . ,
tidak banyak kemampuanku untuk bertahan,
sebab mataku telah kau paksa terpejam,
Membuyarkan susunan hati yg telah kurangkai rapi dan penyesalan,
karena tak dapat kubuka tabir yang kau inginkan . . ,
terimakasih atas kebersamaan , atas cerita yang kau tawarkan . .
meski berakhir dengan keraguan yang teramat dalam,.
tetap kuukirkan senyuman :)
yang dibalut dengan Alunan syahdu pengharapan . .
untuk hati ku . .
Teruslah bercahaya , laksana bintang yg paling terang. .
seperti saat pertama aku mengenal
biarlah akan kudekap kebersamaan ini dalam sunyi yang bertasbih dalam do’a,
jika nanti berasama malam
kita akan tetap bisa memandang bintang dan bulan yang sama
ditempat yang berbeda
kebersamaan kita yang terluka
menjadikan aku ingin diam dalam kata
agar setiap makna tak menguap begitu saja
dan tak semakin melebarkan luka . .
sepertinya memang tak ada gunanya lagi aku tetap dicerita ini,.
sebelum pergi..
kusampaikan padamu kata yang kuukir dari hati . . .
“…kuhancurkan tulang-tulangku, tetapi aku tidak membuangnya sampai aku mendengar suara cinta memanggilku dan melihat jiwaku siap untuk berpetualang ” .
jika aku tak menjawab sapamu nanti
jika tak lagi kau dengar suaraku lagi
saat hatimu terbuka untuk memahami kenapa aku begini
jangan kau anggap aku marah, lupa atau benci
aku tetap menyayangi dan mencintai
laksana air dan angin yang mencintai titah "Illahi"
engkau tetap indah dihatiku ini
akan tetap kupilihkan do'a terbaik. .
do'aku untukmu selalu menyertai. .
"Ini hatiku , .
Boleh kau bawa
Kuberi untukmu…
jaga untukku ,.
*salam dari hati ku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H