Mohon tunggu...
Boil
Boil Mohon Tunggu... wiraswasta -

Bekerja dalam soenyi

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sekedarlah Pantun

27 September 2015   17:50 Diperbarui: 27 September 2015   17:50 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Purnama menggantung di singgasana nirwana

Indah nan elok cahaya terpancar

Hati siapa yang tak bahagia

Bila janji takan pernah bertemu ingkar

 

Ramailah ramai suara gendang

Kian seru biduan berdendang

Tak ada makna malam sekedar begadang

Bila tak menghadap pencipta semesta yang terbentang

 

Tak ada wujud angin semilir

Sejuk terasa diantara peluh yang mengalir

Siapa tak percaya Baginda ada

Bak berdusta gula asin rasanya

 

Bila berjalan hendaklah beralas

Biar kaki tak luka tergilas

Tapi jangan juga kau hanya persoalkan bentuk alasnya

Lihatlah jejaknya barulah kau berkata kata

 

Tajamnya sembilu tak setajam belati

Tajam lagi lidah kita ini

Mudahlah kering luka terkena belati

Namun bagaimana cara bila yang terluka kata kataku nanti

 

 

............:..........

27092015

Pedjalan Soenyie

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun