Malah bisa jadi memang ini yang diinginkan Iran. Dengan ini Iran tidak perlu sungkan lagi mengambil sikap tegas di Yaman, tidak perlu ragu untuk memberi sumbangsih lebih nyata bagi perlawanan rakyat di Qatif Saudi. Sudah momen yang tepat bagi Iran untuk berteriak lantang di hadapan Saudi dkk, "Loe jual gua beli !".
Iran punya pemimpin kharismatik yang telah melewati pengalaman embargo berpuluh tahun. Iran punya pemimpin kharismatik yang jangankan hanya untuk berlapar ria, untuk mati pun puluhan juta rakyatnya rela pasang badan demi bangsa dan pemimpin besarnya.
Lalu siapa ke-empat negara tersebut? Prestasi apa yang sudah mereka hasilkan bagi bangsanya sendiri?
Satu hal yang membuat saya tertawa adalah ketika membaca berita dari CNN kemarin, dimana rakyat Iran justru menjadikan aksi ke-empat negara tersebut sebagai bahan lelucon.
Contohnya Djibouti, dalam harian Telegram di Iran seorang warga Iran berkata, "Satu hal bagus dibalik putusnya hubungan diplomatik ini adalah setidaknya kami jadi belajar geografi. Setidaknya kami tahu ada sebuah negara di dunia yang bernama Djibouti dan dimana lokasinya."
'Makk jleb', sebuah bukti bahwa bangsa Iran bukan hanya kuat dan mandiri, tapi mereka juga punya selera humor yang tinggi. Jangankan untuk merasa takut, mereka bahkan menjadikan peristiwa ini sebagai bahan guyonan.
Dan ternyata bukan hanya rakyat Iran yang menjadikan ini sebagai bahan lelucon. Pemerintah Iran sendiri pun menunjukkan "rasa humor"-nya pasca pemutusan hubungan diplomatik oleh Saudi. Dengan tanpa takut sedikitpun, Pemerintah Iran mengubah nama jalan di lokasi Kedubes Saudi di Teheran dengan nama "Nemer Baqer Al'Nemer St." alias Jalan Nimr Baqir al Nimr, seorang ulama Saudi anti-rezim yang baru dieksekusi oleh Rezim Saudi pada Sabtu kemarin.
Dengan ini Iran benar-benar menunjukkan sinyal nyata bahwa mereka sama sekali tak takut dan tak khawatir dengan manuver (baca: lelucon) yang dilakukan Saudi dkk. Bagaimanapun, seekor singa takkan pernah kehilangan tidur nyenyak hanya karena tingkah para domba.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H