Mohon tunggu...
Moh Khoiri
Moh Khoiri Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Moh Khoiri 22 tahun, dilahirkan di Kota Pati, 30 Oktober 1991. Pendidikan menengahnya dilaluinya di MA Salafiyahkan Kajen Margoyoso Pati, jawa Tengah. Saat ini telah menempuh Studi Tafsir Hadits/VII, di Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta Pada Fakultas Ushuluddin, dan sedang menyelesaikan Skripsi dengan judul ‘Psikologi Kimat: Antara Teks dan Realitas’. Selain aktif di organisasi Intra dan ekstra kampus, khoiri tercatat sebagai wakil ketua umum LLTQ(Lembaga Tahfidz dan Ta’lim al Qur’an)2013-2014, sebagai Juara 1 dalam Lomba Debat Bahasa Nasional di UNM Makassar, Kordinator kajian diskusi Majlis Galau Tafsir Hadits UIN Syahid Jakarta2011-2012, sebagai peserta dilegasi dari Mahasiswa Tafsir Hadits dalam acara MUNAS FKMTHI(Forum Komunikasi Mahasiswa Tafsir Hadits Indonesia) di UIN Suka Jogja, dan terakhir berama temannya Faisal Hilmi tercatat sebagai perwakilan Delegasi dari UIN Syahid Jakarta pada acara Konferensi Internasional Asia Pasifik Chrie di Universitas Macau, Sar China. Penulis dapat dihubungi 08960 1966 066; mohkhoiri82@yahoo.co.id, fb;www.facebook.com/moh.khoiri.7, twiter;https://twitter.com/@_khoiri, blog;http://travel.detik.com/moh.khoiri.7,www.kompasianakhoiri.com.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pemuda Islam Indonesia Sebagai Tonggak Pengembangan Dan Kemajuan Suatu Masyarakat dan Bangsa

18 Oktober 2014   21:25 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:32 11941
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dari masa kemasa sosok pemuda memiliki andil serta peranan yang sangat penting terkait dengan masalah peradaban universal, seperti yang telah disebutkan diatas, termasuk dalam membangun umat. The best agent of change merupakan frase yang paling tepat menggambarkan sepak terjang pemuda dalam perspektif sejarah Islam maupun dunia. Dalam kacamata sejarah peradaban Islam, pemuda merupakan tonggak kebangkitan umat serta sumber kekuatan pembela terhadap aqidah dan ideologi. Islam tak bisa di lepaskan dari pemuda, karena Islam itu sendiri tumbuh dan besar karena banyaknya pemuda berkualitas didalamnya sebagai kader-kadernya.

Bertahun-tahun Islam di buat bangga dengan kehadiran pemuda berkualitas sebagai kader-kadernya, namun dewasa ini pemuda-pemuda Islam tampak kehilangan arah, mengalami stagnasi kreatifitas, keluar dari rotasi fitrahnya, dan kehilangan figur teladan dalam kehidupan. Saat ini banyak diantara pemuda kaum muslimin terjerat virus globalisasi yang akhirnya menghilangkan sosok-sosok pemuda luar biasa sepanjang sejarah Islam. Bahkan yang disebarluaskan adalah artis-artis yang merupakan produk kefanaan dunia. Kehilangan sosok tauladan berakibat pada meniru tingkah laku barat yang tidak baik dan bertabiat buruk. Mulai dari hedonisme, hura-hura, foya-foya, pacaran, dll. Hal tersebut sangat menyedihkan mengingat cuplikan sejarah pemuda yang begitu impresif dalam bentang sejarah peradaban Islam dan dunia.

Jika dahulu Islam pernah mencapai masa kejayaannya (the golden of age Islam), maka saat ini waktu adalah yang sangat tepat untuk mengupayakannya kembali, menghadirkan islam yang jaya dan Indonesia yang sejahtera. Sekali mutiara tetaplah mutiara, yang perlu kita lakukan sebagai seorang pemuda muslim adalah mengangkat mutiara yang telah lama berada dalam kubangan lumpur tersebut.

Untuk membangun umat dan mengupayakan kembali kejayaan Islam, pemuda muslim yang akan mengambil peranan tersebut. Peran aktif pemuda sebagai kekuatan moral diwujudkan dengan menumbuhkembangkan aspek etik dan moralitas dalam bertindak pada setiap dimensi kehidupan kepemudaan, memperkuat iman dan takwa serta ketahanan mental-spiritual, dan meningkatkan kesadaran hukum.Sebagai kontrol sosial diwujudkan dengan memperkuat wawasan kebangsaan, membangkitkan kesadaran atas tanggungjawab, hak, dan kewajiban sebagai warga negara, membangkitkan sikap kritis terhadap lingkungan dan penegakan hukum, meningkatkan partisipasi dalam perumusan kebijakan publik, menjamin transparansi dan akuntabilitas publik, dan memberikan kemudahan akses informasi. (GenerasiMudaAnakKalbar/posts/).

Sebagai agen perubahan diwujudkan dengan mengembangkan pendidikan politik dan demokratisasi, sumberdaya ekonomi, kepedulian terhadap masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi, olahraga, seni, dan budaya, kepedulian terhadap lingkungan hidup, pendidikan kewirausahaan, serta kepemimpinan dan kepeloporan pemuda.

Peran penting pemuda telah tercatat dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia yang dimulai dari pergerakan Budi Utomo tahun 1908, Sumpah Pemuda tahun 1928, proklamasi kemerdekaan tahun 1945, pergerakan pemuda, pelajar, dan mahasiswa tahun 1966, sampai dengan pergerakan mahasiswa pada tahun 1998 yang meruntuhkan kekuasaan Orde Baru selama 32 tahun sekaligus membawa bangsa Indonesia memasuki masa reformasi. Fakta historis ini menjadi salah satu bukti bahwa pemuda selama ini mampu berperan aktif sebagai pionir dalam proses perjuangan, pembaruan, dan pembangunan bangsa. (GenerasiMudaAnakKalbar/posts/).

Dalam proses pembangunan masyarakat, bangsa dan negara, pemuda merupakan kekuatan moral, kontrol sosial, dan agen perubahan sebagai perwujudan dari fungsi, peran, karakteristik, dan kedudukannya yang strategis dalam pembangunan nasional. Untuk itu, tanggung jawab dan peran strategis pemuda di segala dimensi pembangunan perlu ditingkatkan dalam kerangka hukum nasional sesuai dengan nilai yang terkandung di dalam Pancasila dan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dengan berasaskan Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan, kebangsaan, kebhinekaan, demokratis, keadilan, partisipatif, kebersamaan, kesetaraan, dan kemandirian.

Tanggungjawab itulah yang berusaha diwujudkan oleh pemuda islam Indonesia untuk mewujudkan islam yang jaya dan Indonesia yang sejahtera. Banyak sekali peran pemuda dalam membangun umat, tetapi berdasarkan kondisi saat ini peran pemuda dalam membangun Islam antara lain:

Pertama, pemuda sebagai inisiator persatuan umat islam

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, “Perpecahan yang terjadi pada umat Islam, para ulama, dan para syaikhnya, serta para pemimpin dan pembesarnya sangat disukai oleh musuh-musuh Islam. Dan, hal itu bisa terjadi lantaran mereka meninggalkan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya.”

Gerakan-gerakan sosial yang diinisiasi oleh pemuda-pemudi Indonesia sangatlah banyak dan beragam jumlahnya, mulai dari sosial kemasyarakatan, program sosial, program lingkungan, dan tentunya masih banyak ide-ide kreatif dari pemuda islam Indonesia yang bisa dan telah dikontribusikan untuk indonesia. Indonesia tidak akan pernah merdeka jika dahulu tidak ada semangat persatuan yang di inisiasi oleh pemuda. Begitu pula dengan umat Islam, tidak akan pernah mencapai kejayaan jika pemudanya tidak menjadi inisiator persatuan umat. Persatuan adalah hal yang penting dan mendesak dalam kehidupan umat Islam, terlebih ketika umat dalam kondisi berjuang.

Apabila dulu dengan semangat anti kolonialisme Soekarno pernah menggabung seluruh bangsa-bangsa terjajah didunia dalam sebuah gerakan internasional, maka sekarang para pemuda muslim juga harus mewarisi semangat tersebut agar umat Islam tidak dibuat panik oleh krisis, agar umat Islam tidak dibuat bertengkar oleh masalah-masalah kecil, agar umat Islam tidak dibuat terpecah-belah oleh perkara-perkara yang membuat umat Islam tidak akan pernah menjadi umat yang besar, agar umat Islam tidak terpisah oleh sekat-sekat kecil dan tipis diantara mereka.

Kejayaan Islam dahulu adalah karya akumulatif antar generasi, kejayaan umat Islam tidak akan pernah berdiri hanya dengan darah satu pemuda, hanya dengan air mata satu pemuda, hanya dengan ide satu pemuda, oleh karena itu yang diperlukan oleh umat muslim dimasa depan bukanlah seorang pemuda, tetapi suatu persatuan pemuda dan gerakan yang menginiasi persatuan umat Islam khususnya.

Kedua, pemuda sebagai pembaharu media

Sayyid Qutb berkata “Satu peluru hanya dapat menembus satu kepala, tetapi satu tulisan dapat menembus 1000 kepala”. Ghazwul Fikr (perang pemikiran yang bertujuan mengikis nilai-nilai ke-Islaman seseorang) dilancarkan melalui media. Pihak yang mampu menguasai media akan menang. Oleh karena itu medan perang sesungguhnya bagi para pemuda muslim bukanlah lapangan untuk bertempur, tetapi media. Karena dizaman modern saat ini, kekuatan dan ketajaman untuk menjadikan dan mengomunikasikan ide kreatif dan imajinatif adalah suatu keniscayaan, maka jika kita tidak siap menerimanya maka kita akan kalah dalam pertempuran tersebut.

Media yang cukup memberikan pengaruh besar bagi masyarakat adalah surat kabar dan Televisi. Surat kabar karena media ini merupakan media cetak periodik yang sangat terjangkau, mudah didapat, beritanya aktual, dan terbit setiap hari(jarak periode terbitnya sangat dekat). Memang semakin dekat jeda waktu terbitnya suatu media semakin besar pula efek yang dihasilkan. Sedangkan televisi, adalah media yang memiliki pengaruh tertinggi hingga saat ini karena televisi adalah media yang melibatkan indera terbanyak bagi audiensnya. Dengan menggunakan audio dan visual, televisi mampu mempengaruhi lebih kuat pada emosional seseorang.

Disinilah peran pemuda muslim sebagai pembaharu media sangat dibutuhkan, mengingat media mengarahkan umat Islam kepada isme-isme dan isu-isu yang semakin jauh dari nilai-nilai Islam. Kreatif, pemberani, semangat yang berkobar, selalu ingin tahu, dan mendobrak batas adalah ciri khas pemuda islam Indonesia yang dapat disalurkan melalui media.

Ketiga,  pemuda sebagai pengusaha berbasiskan syariah

Nabi Muhammad SAW telah terlibat bisnis Internasional dengan pamannya (Abu Thalib) sejak berumur 12 tahun, kemudian memulai usahanya sendiri ketika berumur 17 tahun beliau memulai usahanya sendiri. Pekerjaan ini terus dilakukan hingga beliau menerima wahyu ketika berumur 37 tahun. Dengan demikian, Rasulullah telah berprofesi sebagai pedagang/entrepreneur selama ±25 tahun dibandingkan dengan masa kenabiannya selama ±23 tahun. Dari sinilah kita diajarkan semangat kewirausahaan oleh Nabi Muhammad SAW. Maka tidak heran jika saat ini pemerintah Indonesia tidak tangung-tanggung untuk mengeluarkan dana demi terlaksananya entrepreneur-entrepreneurship muda Indonesia yang handal dan berwawasan luas. Apalagi menyambut MEA 2015, masyarakat Indonesia mau tidak mau harus bersentuhan dengan dunia perbankan baik dalam sekala mikro LKM/Koperasi maupun sekala maksro Perbankan dan sektor penunjang yang lain.

Dalam Islam, semangat wirausaha justru terlihat begitu sangat jelas. Islam mengajarkan kepada umatnya untuk bekerja dengan tangannya sendiri. Dalam bentangan sejarah, Muhammad SAW dan para sahabatnya adalah pelaku bisnis yang sukses. Memang, salah satu aspek kehidupan Nabi Muhammad SAW yang kurang mendapat perhatian serius adalah kepemimpinan beliau di bidang bisnis dan Entrepreneurship. Muhammad SAW lebih dikenal sebagai seorang rasul, pemimpin masyarakat, dan pemimpin militer. Padahal, sebagian besar kehidupannya sebelum menjadi utusan Allah SWT adalah sebagai seorang pengusaha atau Entrepreneur.

Indonesia memiliki tokoh-tokoh agama sekaligus pengusaha sukses, seperti tokoh nasional Dr (HC) Khaorul Tanjung dengan CT Grupnya yang berhasil menyasar diberbagai bidang seperti perbankan dengan BANK Mega Syariah-nya, pusat perbelanjaan Carrevour yang awalnya adalah milik asing yang akhirnya semua sahamnya dibeli oleh CT, tidak hanya itu Choirul Tanjung juga berhasil mengembangkan bisnisnya di media dengan Trans TV dan Trans 7 sebagai perusahaan yang bergerak dimedia televisi.

Bahkan dalam sejarah gerakan kemerdekaan Indonesia dikenal tokoh-tokoh agama yang terhimpun dalam SDI (Syarikat Dagang Indonesia). Disinilah pemuda dapat ikut andil dalam membangun umat dengan menjadi pengusaha yang berbasiskan syariah.

Jika ada warisan dari orang bijak seperti Rasulullah, kita juga mendapatkan warisan dari seorang bijak yang lain yakni Umar bin Khattab, beliau pernah mengatakan “Tiap kali kuhadapi masalah-masalah besar, yang kupanggil adalah anak muda”. Umat Islam saat ini sedang menghadapi masalah yang serius dan yang bisa menyelesaikan masalah yang serius ini adalah pemuda muslim.

Tentunya untuk mewujudkan manusiaa pilihan dan pemuda-pemuda harapan bangsa dibutuhkan tekad bulat untuk bersama-sama berubah kearah yang lebih baik, bermanfaat bagi masyarakat dan memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan negara Indonesia. Oleh sebab itulah pembekalan dan penguatan SDM harus lebih dikuatkan diakarnya, sama seperti halnya kita membangaun gedung yang, sebelum gedung tersebut kita wujudkan menjadi gedung yang menjulang tinggi, maka pondasinya harus kuat terlebih dahulu. Oleh sebab itu pemuda harus memiliki sikap dan mental sebagai seorang petarung yang siap untuk bertembur kapan dan dimanapun dia akan bertempur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun