[caption id="" align="alignnone" width="600" caption="sad girl"][/caption]
Sebentar lagi akan terdengar ledak tanah, disana..
Sebentar lagi..
Sembari kau meraya-raya bahagia
Tersenyum seperti bapak ibumu dahulu kala
Kau tahu..
Bahwa selalu ada yang luput dari tata simbolik
Ada yang tak sepenuhnya bisa terbahasakan
Seperti kata-kataku padamu, penuh intrik
Seperti jarum-jarum menghujam
Seperti racun menggenang
tapi sekaligus antibody tubuhmu yang rapuh dan bimbang
Tahu itu..
[caption id="" align="aligncenter" width="400" caption="sad girl"]
Kau yang bahagia hari ini
Aku yang sedih saat ini
Berbanding terbalik dengan matahari..
yang seolah sinis melihatku terkapar disini...
Barangkali ruang matamu yang terlampau emosi
Hingga kau bilang puisi ini hanya ilusi
Ah..hatimu saja yang sepi
Makanya kau bilang ia tergeletak mati
Sesungguhnya hatimu sudah siuman
Sudah bisa bernapas dan melirik sebuah hati
Hati seseorang yang datang setiap hari
Setiap minggu yang kau nanti
……………dan hari ini
[caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="broken heart"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H