Mohon tunggu...
Dewi Sumardi
Dewi Sumardi Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel dan ibu Rumah Tangga

IRT. \r\nMenulis untuk berbagi manfaat. \r\n Buku : 1. Let's Learn English Alphabethical A-Z, oleh nobel edumedia 2. Buku Keroyokan "36 Kompasianer Merajut Indonesia", oleh Peniti Media 3. Buku Keroyokan "25 Kompasianer Wanita Merawat Indonesia" oleh Peniti Media 4. Novel "Duka Darah Biru", penerbit Jentera Pustaka 5. Novel "Janji Di Tepi Laut Kaspia' oleh penerbit BIP 6. Novel " Ada Surga Di Azzahra" oleh penerbit Jentera Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

"Duka Darah Biru", Novel Pertama Terbit

28 Januari 2016   21:49 Diperbarui: 28 Januari 2016   22:13 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

- Mbak Sekar Mayang yang dengan sabar sudah mengedit naskah novel yang acak adul jadi lebih enak dibaca

- Mbak Liez Mutiara untuk layoutnya dan Domels yang sudah membuat cover novel yang menarik

- Kompasiana tempat saya belajar menulis dan mengenal banyak penulis 

Novel "Duka Darah Biru" berisi 273 halaman dan Novel ini di jual dalam bentuk e-book dan cetak, Pemesanan melalui email : jentera.pustaka@gmail.com.

Sinopsis Novel “ Duka Darah Biru” : 

Sri Khadijah muda berontak. Ia memutuskan untuk keluar dari kenyamanan hidup di rumah joglo yang megah saat akan dinikahkan paksa oleh ayahnya dengan pemuda kaya dan berpendidikan. Putri juragan batik berdarah biru itu memilih untuk kawin lari dengan kekasih hatinya, Samedjo, pemuda miskin yang sangat mencintai Sri Khadijah.

Oyong, anak sulung yang harusnya menjadi sandaran hidup Sri Khadijah, terlahir dalam ketidaksempurnaan fisik dan mental. Lelaki kesayangan Sri Khadijah itu pun harus pergi dari dunia fana di usia yang masih belia dan dengan cara yang mengenaskan. Dia menyelamatkan nyawa seseorang yang bahkan tak pernah menyayanginya.

Surami, anak kedua Sri Khadijah, wanita ayu yang dibenci ibu mertuanya sendiri. Lepas ditinggalkan tanpa kabar oleh suaminya, Kardi, Surami mengalami banyak peristiwa yang membuatnya belajar, apalagi ketika ia harus merasakan dinginnya tembok penjara.

Supri Kuncoro, anak bungsu Sri Khadijah, adalah pemuda yang bercita-cita menjadi seorang diplomat. Ketika melanjutkan pendidikannya di Yogyakarta, ia bertemu dengan orang-orang yang kemudian mengubah hidupnya, juga hidup keluarganya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun