Mohon tunggu...
Yakobus Sila
Yakobus Sila Mohon Tunggu... Human Resources - Pekerja Mandiri

Penulis Buku "Superioritas Hukum VS Moralitas Aparat Penegak Hukum" dan Buku "Hermeneutika Bahasa Menurut Hans Georg-Gadamar. Buku bisa dipesan lewat WA: 082153844382. Terima kasih

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Natalitas Pemimpin yang Merakyat

15 Maret 2019   15:30 Diperbarui: 15 Maret 2019   16:06 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemimpin yang kontekstual dan merakyat harus lebih banyak mendengarkan. Dengan mendengarkan, para pemimpin itu akan semakin banyak mengetahui konteks masyarakatnya. Pengetahuan yang diperoleh dalam konteks akan membuat seorang pemimpin semakin bijak dalam mengambil keputusan.

Kelahiran dan kedatangan misi kerajaan Allah dalam diri Yesus sangat selaras dengan situasi masyarakatnya. Umumnya manusia menilai, Yesus lahir dalam suasana dan tempat yang tidak pantas. Sebagai Raja Yesus mestinya lahir dalam suasana kerajaan.

Namun bagi Allah itulah suasana yang paling kontekstual bagi kelahiran Putera-Nya. Allah tidak menghendaki sang putera lahir dalam kemegahan, kemeriahan dan kemewaan, karena semuanya itu di luar konteks. Bila demikian maka, kelahiran calon pemimpin hendaknya mengikuti suasan kelahiran Yesus. Mereka harus dipilih dari suasana kesederhanaan. Mereka harus berani berada dan tinggal dalam suasana itu sehingga dari kesederhanaan, mereka akan mampu melayani masyarakatnya yang miskin dan sederhana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun