Bagaimana dengan sepak bola di Flores, tanah airku? Saya merindukan perkembangan sepak bola Flores, namun kerinduan ini terbentur oleh keterbatasan finansial. Orang-orang Flores yang berbakat bermain bola itu tentu merindukan hal yang sama, namun keterbatasan dan label kemiskinan tidak dapat dipungkiri karena sepak bola membutuhkan dana yang besar.
Jangan dulu bicara sepak bola flores. Memang Flores itu tempat kelahiranku. Tanah kelahiran yang terbatas dalam berbagai hal, tetapi soal bakat sepak bola belum bisa dikatakan terbatas. Banyak anak muda berbakat yang kalau dilatih secara baik akan berkembang dengan baik, seperti permainan Timnas Timor Leste yang baru saja aku saksikan melawan Timnas Indonesia U19 (20/09/2013).Â
Walaupun pada semi final tersebut mereka menelan kekalahan 2:0 dari Indonesia, tetapi sepak bola negara baru tersebut menunjukkan perkembangan yang signifikan. Permainan Timor Leste menunjukkan sinyal positif bahwa orang-orang Timur Indonesia, selain Papua memiliki bakat sepak bola yang luar biasa. Pertandingan semifinal yang penuh peluh, keringat, dan air mata, akhirnya dimenangi Timnas U19.
Dan, sebagai pencinta Timnas Indonesia, saya harus memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Evan Dimas, cs yang sudah memenangkan pertandingan semifinal melawan Timor leste. Evan tetap menjadi sosok yang saya idolakan. Dia telah menunjukkan kualitas dan kematangannya bahwa dia pantas menjadi bintang Timnas Indonesia di kemudian hari.Â
Indonesia membutuhkan gelandang kreatif dan bervisi seperti sosok Evan Dimas. Surabaya memang selalu melahirkan pemain berbakat. Andik Vermansya menjadi sosok pemain Timnas yang sedang bersinar saat ini. Walaupun bertubuh mungil permainan cantik dan skillfull membuat sosok yang satu ini disegani lawan-lawan.
Saya masih bicara soal kecerdasan Timna U19 di bawah komandan sang kapten, Evan Dimas. Permainan tim tersebut mengundang decak kagum para penikmat sepak bola tanah air  lantaran operan ala tiki taka Barca yang dipertontonkan malam hari ini, sangat memukau. Mereka seolah-olah mengajarkan Timnas Timor Leste bagaimana bermain bola dengan baik dan benar.Â
Kecerdasan tersebut perlu dipelajari oleh para pemain dari Indonesia Timur Indonesia, agar dalam bermain bola tidak hanya mengandalkan fisik tetapi kecerdasan intelektual. Orang Flores dan Papua mungkin lebih banyak mengandalkan otot dalam bermain bola, tetapi orang-orang dari jawa dan Sumatra memainkan sepak bola yang cerdas, tidak hanya mengandalkan fisik tetapi visi dan kecerdasan memainkan si kulit bundar.
Perkembangan sepak bola Indonesia memang lebih menonjol pada remaja yang menghuni pulau jawa karena pembinaan sepak bola yang bagus dan continue (berkesinambungan) lewat sekolah bola. Mereka mendapatkan fasilitas sepak bola yang baik dengan didukung klub-klub sepak bola profesional yang bisa mengasa bakat anak muda tersebut. Sementara di Indonesia Timur, praktis hanya Papua yang menonjol secara nasional dengan klub kebanggaan mereka, Persipura Jayapura.
 Sekarang, Papua memiliki beberapa tim profesional seperti, Persira Raja Ampat, Persidafon Dafon Sorong, dll. Para pemain di bumi cendrawasih ini lahir bak jamur di musim hujan. Tidak pernah kehabisan stok pemain muda berbakat di Bumi Papua. Tapi pertanyaannya, mengapa di Timnas U19 tahun ini (2013) tidak ada wajah papua yang tampil membela Timnas. Mungkin pelatih Timnas, Indra Sjafrie mengutamakan kekompakan, sehingga hanya memilih para pemain yang sudah saling mengenal sejak berusia dini. Para pemain muda U19 seperti Edan Dimas, Maldini dan Ilhamnudin Armayn sangat menonjol dalam Timnas U19. Mereka diharapkan membawa angin segar bagi sepak bola nasional dengan menjuara turnamen AFF Cup Tahun 2013.
Kini, Timnas yang diarsiteki pelatih berbakat Indra Sjafri akan bersua Vietnam di partai puncak hari minggu (22/09/2013). Mampukah garuda jaya ini memenangkan partai puncak? Kita tunggu aksi-aksi mereka di partai final AFF Cup 2013. (CATATAN SEBELUM TIMNAS U19 JUARA PIALA AFF 2013).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H