Lihatlah Bagaimana Teknik Mempimin Indonesia
Kau masih ingat kawan, siapa yang lahir di 1901 | Pada usianya yang ke 44 dengan kata Merdeka dia berseru
Di ujung benakmu aku yakin ada namanya | Ku pertegas, dia Soekarno
Aku tak berbicara tentang bagaimana dia bisa dilengserkan oleh temannya sendiri | Lewat taktik belakang yang masih enggan ditulis pena sejarah
Kali ini aku bersuara tentang bagaimana seorang Engineer memimpin Indonesia | Lebih dari itu, dia seorang Bapak Bangsa
Pidatonya membuat langkah tentara penjajah berserak serak | Lantang ucapnya membuat Malaysia lari dengan wajah tak tegak
Pendidikan tingkat tingginya dienyam di Bandung, sekarang namanya ITB | Sebuah Institut terkemuka warisan Belanda
Walaupun masih ada debat pendapat apakah dia seorang Insinyur Sipil atau Arsitektur | Aku menganggapnya lumrah
Ribuan malam digadaikannya untuk menembus selembar ijazah | Saingannya para Belanda terhormat dan beberapa pemuda Eropa
Lalu dengan gelaran Ir dia membawa janji luhur memerdekakan Indonesia | Saat itulah namanya dikenal Dunia
Cerdas fikirannya merumus Proklamasi, merancang Pancasila membuat kita terpana | Pemahaman sosialnaya luar biasa walau Teknik dalah latarnya
Keputusannya membangun Monas, Gelora Bung Karno, Tugu Selamat Datang, Tugu Pancoran dan Masjid Istiqlal menjadikan para tetangga menganga mulutnya | Bagaimana mungkin negara yang baru merdeka menampakkan taringnya
Kepiawaiannya saat pidato tantang Pancasila di Amerika | Meyakinkan Dunia bahwa bakat kepemimpinan tidak diragukan lagi melekat padanya
Begitulah segelintir manusia Indonesia | Dengan Teknik dia memimpin bangsa
Semua orang mempunyai caranya senidiri untuk mengungkapkan cinta | Begitupula para Engineer ia punya cara yang beda
Seorang Engineer harus berjibaku dengan ribuan lembar buku berpahat rumus | agar kata cerdas dan kreatif dapat ditembus
Menghitung kekuatan baja, kemampuan beton, menganalisa gempa | hingga membaca kayu dalam kemampuan lenturnya
Merumus tabel angka, menjelmakannya dalam grafik statistika | Membuatnya dalam bentuk kurva agar mudah dibaca
Membaca kecepatan angin dan cahaya | menulis bobot udara dan nilai kedap lembaran kaca
Menggoreskan sketsa yang masih menumpuk dalam kepala | menjadikannya karya nyata agar dapat dinikmati semua
Jika orang-orang orang hanya mengetahui bahwa jembatan itu adalah sebuah jalan yang ditopang oleh tiang tiang | maka para Engineer lebih dari itu
Dengan kekuatan pondasi dibuka pembicaraannya | Tentang perkerasan jalan dia beretorika | Apakah Truss, Arch, atau Suspension dijelaskan tipenya | Tentang momen ala Analisis Struktur dia bicara | Lalu ditutup dengan teori pamungkasnya tentang beban yang bejalan ditiap sendinya
Maka Teknik adalah cinta | Bukti nyata membagun Indonesia
Yogyakarta 20:38 WIB 25-5-2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H