Mohon tunggu...
Sofyan Siroj
Sofyan Siroj Mohon Tunggu... -

Alumni KMI Gontor dan al Azhar Kairo Mesir silahkan kunjungi www.sofyansiroj.com untuk saling belajar memahami

Selanjutnya

Tutup

Politik

Hidup di antara Dua Shalat

16 Februari 2014   17:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:46 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjiwai shalat yang difardhukan atas dirinya itu, setiap kali ia mengerjakannya, ia sadar sesudahnya ada shalat yang lain yang akan ia lakukan beberapa saat lagi. Demikianlah ia akan selalu ingat shalatnya. Ia menjalani hidupnya dalam suatu pola yang tak dapat dirubah atau diganti dengan tekad kuat dan jiwa yang suci. Sehingga betapapun lama masa hidupnya secara keseluruhan terasa olehnya seakan-akan singkat mengingat tugas yang dijalaninya hanya memerlukan waktu beberapa saat.

Ritual shalat tersebut adalah cara Allah SWT mengingatkan kita tentang hari akhir. Sehingga kita bisa berkemas dengan bekal yang cukup. Bekal tersebut adalah kebaikan-kebaikan yang dilakukan berdasarkan aturan syari'at-Nya. Bukankah shalat akan menjadikan manusia berakhlak baik dan jauh dari maksiat ?. "Sesungguhnya shalat menghindarkan manusia dari perbuatan keji dan munkar".

Karena hidup ini hanya antara dua shalat atau singkat sekali, padahal perjalanan akan sangat panjang, tentu saja orang yang cerdas akan melakukan atau mengumpulkan bekal untuk perjalanan tersebut. Dalam bahasa baginda Rasulullah SAW orang yang cerdas adalah orang yang banyak mengingat kematian. Tentu saja bukan hanya sekedar mengingat tapi konsekuensi dari kematian itu sendiri.

Sekarang terpulang kepada kita, mau menjadi orang cerdas atau sebaliknya. Wallahua'lam bishshawab...

(*ES)

Gubahan al-Walid dalam Majalah Tarbiyah Islamiyah VII/637

Pelembut hati, 37

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun