Banyak yang kulewati namun tidak kuresapi
Tanpa sadar disitulah tempatku belajar
Ambil hikmah dari suatu kejadian
Luka yang kini hadir, sejatinya karena kerakusan dalam diri
Pemborosan yang terjadi, sebabkan perih di akhir bulan
Mengapa perih ini terjadi?
Sebab, tak bisa kendalikan diri.
Banyak abang-abang yang menggoda dengan aroma dagangannya
Cilok, cimin, bakso, mie ayam, cilor
Jajanan murah tapi diam-diam merenggut rupiah
Sebab, tak bisa kendalikan nafsu ini
Bukan, bukan hanya makanan yang takbisa kukendalikan
Banyak lagi yang menggodaku,
Minuman manis yang menyegarkan yang dijual di tepi jalan
Tea thie, chatime, jus buah, kopi
Ah, tidak. Sudah-sudah jangan disebutkan lagi
Membuatku ingin membeli saja!
Ini bukan salah si penjual makanan dan minuman
Tetapi, salahkan diri sendiri
Luka yang kurasa, semestinya bisa kuatasi
Dengan apa? entahlah, ini sedang kucari
Katanya, membagi uang diawal bulan dapat atasi itu
Tapi apakah kau percaya? Ya, silakan dicoba.
Sejatinya luka dan lara tak hanya ada diakhir bulan
Bukan melulu materi yang membuat lara
Terkadang, motivasi hilang di waktu yang tak diharapkan
Menimbulkan masalah baru yang menambah lara
Sebab, hilangnya motivasi  hadirkan rasa malas, tak fokus, dan hilang arah
Itu lah sejatinya lara.
Orang lain tak bisa menggubahmu
Kita, tak bisa menggubah orang lain
Lalu, bagaimana kita berubah agar tak ada lara?
Kendalikan dirimu.
Belajar dan terus belajar.
Kamu pasti bisa atasi lara menjadi bahagia.
Tangerang Selatan, 08 Maret 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H