Saat itu saya termenung. Di dadanya yang lapang..
Jika darah adalah merah
Maka kamu adalah nadi
Sesuatu yang pasti
Yang melenyapkan saya jika tidak ada
Saya mencintaimu dari setiap jengkal uratmu yang saling berpaut
Dan itu saya dapati kekal
Bisa kah kau menunggu sebentar lagi?
Bisakah kita menunggu lebih lama?
Sekarang atau nanti bukan kah sama saja?
Toh, saya mencintaimu tak pandang angka..
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!