Lingkungan
Lingkungan mempunyai efek terbesar dalam mempengaruhi kepribadian seseorang, sebagian besar kepribadian seseorang terbentuk oleh lingkungan yang ia tempati. Di sini lingkungan yang sangar dekat mempengaruhi remaja yaitu keluarga dan sekolah. Lingkungan selalu membuat kita harus bergulat dengan tuntutan dan tantangan. Yang karenanya merupakan sumber stres yang potensial.
1. Keluarga
Peran keluarga sangat penting dalam menididik anak, terkadang selalu ada pertentangan dimana keinginan orang tua menjadi landasan agar si anak harus menuruti apa kata orang tua, di sini anak sudah mencapai titik remaja, pada titik tertentu remaja sering kali bersikap kukuh atas ego yang terdepan, maka keinginan orang tua dan anak selalu bertentangan, menjadikan anak stres dan bisa kemungkinan anak keluar dari rumah. Jika dalam kedaan seperti ini di biarkan terus berlanjut dan anak kurang asuhan orang tua. Maka akan berdampak resiko besar yaitu gangguan dalam perkembangan mental dan intlektual, perkembangan mental emosional, bahkan perkembangan psikososial dan spiritual. Yang kelak menjadikan anak lebih brutal dalam menjalani kehidupanya, sehingga akan memperlihatkan berbagai prilaku penyimpangan, anti sosial bahkan sampai melakukan tindak kriminal.
2. sekolah
Lihatlah fenomena yang belum lama di informasikan, ada seorang mahasiswa unpar rela bunuh diri akibat sebuah tuntutan yang amat besar, desakannya begitu luar biasa sehingga ia lebih memilih bunuh diri ketimbang harus menjalani sebuah tuntutan. Tuntutan disini sudah jelas bahwa lingkungan sekolah tidak bersinergi dengan dirinya, cara pandangnya selalu mejurus ke angka (nilai). Akibatnya ia selalu berpadangan bahwa nilai adalah parameter sebuah kesuksesan. Sekolah kini merupakan tempat penderitaan yang rentan stres bukan membahagiakan, di mana peran mahasiswa harus di hadapkan oleh sebuah tugas dan tugas, ia pun di paksa harus mengenyam teori yang kerap membuat kepala selalu terbebani. selalu takut jika nilai jelak, IPK kecil. Padahal jika saja cara pandangnya bisa di ubah, jadikan sekolah adalah bagian daripada proses yang membahagiakan untuk mengembalikan hakikat hidup yang lebih nyata, bukan orientasinya pada hasil melainkan proses yang berkualitas. Seperti yang sudah saya sampaikan di atas, ketika masa remaja orientasinya ke hal material ia sudah ternodai atau terhukumi oleh fikiranya sendiri. Hanya menjadikan detik-detik tadi usang dan mengambang dalam pemahaman yang begitu dangkal.
--------------------------------------------------------------------------------
sumber : foto 1 foto 2 foto 3 foto 4 foto 5