Berharap Senayan akan berubah lebih baik, tapi malah sebaliknya. Sejak dilantik kumpulan orang-orang yang dinamakan dengan wakil rakyat terus berebut jabatan. Hingga tugas dan fungsinya sebagai penyambung lidah rakyat terabaikan. Malahan mereka yang diberi amanah untuk mensejahterakan rakyat malah sering bertengkar.
Sekarang  ulah sebagain besar anggota DPR itu membuat kita tidak bersimpati lagi. Rasanya negeri ini hanya ada persoalan politik semata. Padahal beraneka ragam masalah bangsa harus segera dicarikan solusi tapi belum terlaksana jua. Pengharapan yang besar kepada anggota DPR rasanya sirna sudah.
Menurut pengamat UGM, Arief Sudjito bahwa DPR telah kehilangan arah atau mengalami disoreintasi dan sangat erbaha apabila dua koalisi ini terus bertarung.
“"Keributan yang terjadi tak substantif. Mereka hanya berebut kuasa, kapan kerjanya? Rakyat aka semakin tak percaya, bisa muncul gerakn anti parlemen, ini bahaya. Mereka ribut sendiri dan bukan meributkan soal bangsa. Mereka sudah melanggar sumpahnya," jelas dia seperti dikutip dari detiks.com . http://news.detik.com/read/2014/10/30/075403/2733925/10/dpr-terbelah-karena-kmp-dan-kih-berebut-kuasa-kapan-kerjanya
Melihat tingkah polah DPR saat ini sebaiknya pemilu perlu ditinjau ulang. Anggaran negara yang hampir mencapai triliunan itu rasanya mubazir, terbuang percuma. Seharusnya wakil-wakil rakyat berfikir dengan jernih bahwa mereka datang kesana bkan untuk melempar meja, memecahkan gelas atau berebut jabatan tapi untuk memperjuangkan rakyat yang telah mengirim mereka ke senayan itu.
Entah darimana datangnya logika DPR tandingan seperti yang telah jadi keputusan partai penyokong Presiden Jokowi. Mungkin mereka menganggap lembaga DPR itu organisasi biasa. Mungkin juga organisasi olah raga yang cendrung kisruh lalu membuat kepengurusan tandingan.
Jika lgoka KIH ini dikuti oleh koalisi merah putih maka negara ini semakin runyam. Coba bayangkan, jika KMP juga tidak terima dipimpin oleh Jokowi, koalisi tersebut juga akan membentuk Presiden tandingan, APBN tandingan, Wilayah tandingan, Panglima TNI tandingan, dan lembaga-lembaga tandingan lainnya. Lalu negara ini jadi kacau balau,rakyat semakin sengsara dan menderita dari ulah segelitir elit yang haus akan jabatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H