lesung dan antan tak lagi bertemu menumbuk hasil ladang
periuk dan dandang sudah lama berhenti menanak dan menjerang
kuali dan belanga sudah tak lagi menggoreng, memasak dan merendang
dingin tungku berteman kelatu, abu dan arang
sunyi kini, rumah tua berdinding bilah hilang huni
hilang segala tingkah, segala suka segala sedih
hanya semak, rumput dan kayu tumbuh tinggi menemani
menjalar liar di pinggir laman, pekarangan juga perigi
lagi-lagi, isu pembangunan yang digadang-gadangkan itulah menjadi sebabnya
hingga rumah tua, yang sudah berdiri berpuluh tahun lamanya
suka tak suka harus merelakan diri ditinggal pergi oleh tuannya
entah kemana, sekali ada rumah tua tiada mendapat kabar berita
hanya lembar-lembar rupiah dengan jumlah yang terdengar cukup tinggi
yang dijanjikan oleh tuan-tuan empunya dana sebagai uang ganti rugi
meluluhkan hati para penghuni, entah sudi entah terpaksa segera berkemas pergi
dan isu pembangunan yang digaungkan belum memberikan kata pasti
ya, lesung dan antan tak lagi bertemu menumbuk hasil ladang
periuk dan dandang sudah lama berhenti menanak dan menjerang
kuali dan belanga sudah tak lagi menggoreng, memasak dan merendang
dingin tungku berteman kelatu, abu dan arang
dan rumah tua kini merana sepi sendiri, menunggu masih rencana tiada pasti
yang mungkin saja tak akan pernah terjadi
dan sejumlah uang janji ganti rugi mungkin hanyalah pengalihan harta hasil korupsi
pengalihan saat pemeriksaan, tiada lain biar diri dianggap bersih
Bengkulu, 12 Mei 2016
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI