photo arsip pribadi
lagi, kembali alam berbasah-basah
dengan nyanyian tetes hujan deras menerpa
juga kilasan-kilasan kilat yang menyuara
bersanding gurauan angin berembus dingin menyentak rasa
kali ini, dalam gelap yang belum lama hinggap
menyergap nyaris segala warna
warna yang cerah
hiasan sang dunia, begitu kira-kira aku menyebutnya
kali ini, dalam dingin yang memaksa pejam mata
berembus menerpa hingga ruang jiwa
membekukan keangkuhan rasa
hapus kehangatan maya, kemayaan bertajuk fatamorgana
kali ini, entah kali ke berapa
duduk aku di beranda meliput atraksi semesta
dengan beragam tingkah
sekalian menikmati, jika sekiranya bisa
takjub, kataku berkilah pada semua
menutupi rasa harap cemas, takut dan entah apa
berbaur begitu saja
tersamarkan remang pancaran yang masih meronda
puji dan puja, pengagungan sang Ilah pemanis lidah
tak sampai di hati yang nyata terbuai alpa
kenikmatan sekedip mata
yang disangkakan akan berkekalan selamanya
ya, kali ini
sekali lagi, kembali alam berbasah-basah
nyaris tanpa aba-aba
tanpa pernah dapat untuk dicegah
Bengkulu, 4 Mei 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H