membekukan keangkuhan rasa
hapus kehangatan maya, kemayaan bertajuk fatamorgana
kali ini, entah kali ke berapa
duduk aku di beranda meliput atraksi semesta
dengan beragam tingkah
sekalian menikmati, jika sekiranya bisa
takjub, kataku berkilah pada semua
menutupi rasa harap cemas, takut dan entah apa
berbaur begitu saja
tersamarkan remang pancaran yang masih meronda
puji dan puja, pengagungan sang Ilah pemanis lidah
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!