Mohon tunggu...
M.Dahlan Abubakar
M.Dahlan Abubakar Mohon Tunggu... Administrasi - Purnabakti Dosen Universitas Hasanuddin
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Piet Tio, Tendangan Pisang Bola Bagai Diperintah (70)

6 Juni 2021   09:52 Diperbarui: 6 Juni 2021   10:00 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Piet Tio  dengan cucu (dokpri)

Tidak hanya itu, setiap pemain PSM mampu membaca pergerakan lawan. Mereka harus tahu baca gerak lawan. Apakah suatu bola akan diumpan lambung atau tidak. Inilah yang tidak dimiliki lagi pemain kita sekarang. PSM dulu, mungkin secara tim dinilai kalah, tetapi dari aspek keterampilan individu pemain tidak kalah hebatnya.   .  

Piet Tio juga pernah diajak Ramang melakukan latihan keras. Mereka dibawa ke Pantai Losari. Kegiatannya, seluruh pemain disuruh lari turun naik di tembok beton di pinggir pantai tersebut hingga kecapean. Ketika tim menjalani pemusatan latihan di Gedung Olahraga Mattoanging,. Piet Tio dkk juga dibawa Ramang ke Kolam Renang Mattoanging. Aktivitas di kolam renang ini sebagai bentuk latihan peregangan otot dan kemampuan daya tahan napas.

''Mana ada pemain sekarang yang melakukan latihan seperti itu,'' kata ayah tiga anak berikut tiga cucu ini.

Dalam waktu-waktu santai, Ramang kerap mengisahkan pengalamannya. Pada suatu kesempatan, dia mengisahkan keinginan salah satu klub di Hongkong ingin meminangnya bermain di negara eks jajahan Inggris tersebut. Hanya, ketika itu Presiden Bung Karno tidak memberi peluang kepada pemain Indonesia bermain di tim luar negeri.

Seingat Piet Tio,  ketika tahun 1957, saat PSM juara PSSI pertama kali, Ramang selalu mengenakan nomor punggung 9. Nomor punggung ini selalu dimulai dari nomor urut terendah diawali penjaga gawang. Maulwi Saelan memperoleh nomor 1, disusul Sampara (bek kanan,2), Rairatu (bek kiri, 3), Makmur Chaeruddin (gelandang kanan, 4), Santja Bachtiar (poros halang 5), Itjing Pasande (gelandang kiri, 6), Mochtar (kanan luar, 7), Noorsalam (kanan dalam, 8), Ramang (penyerang tengah, 9), Suwardi (kiri dalam, 10), dan Kurnia (kiri luar, 11).

Jika  ada pergantian pemain, maka pemain baru akan mengenakan nomor punggung sesuai yang dia pakai. Dalam satu tim (PSM) kala itu, nomor punggung pemain hingga 18, sesuai jumlah pemain. (Bersambung).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun