Masih menurut Najib Latandang, kalau para pemain berlatih, Ramang sebenarnya santai-santai saja. Dia kerap main yoker dengan beberapa orang lainnya. Makmur Chaeruddin yang sempat main dengan Ramang dikutip sebagai mengatakan bahwa tanpa Ramang pada masanya PSM hancur.
Hanya saja, sebut Najib, Ramang tahu dirinya sangat diperlukan, sering kalasi (bahasa Makassar, suka bermalasan dan berpura-pura). Ketika suatu tim sudah siap berangkat atau turun di lapangan, sering dia seorang diri yang belum muncul. Ketika dicari, Ramang masih sering ditemukan masih berselimutkan sarung. Hanya memang kopernya sudah siap. Tetapi begitulah model kalasi-nya.
 ''Biasa oher (ayah) saya (Latandang, pen.) yang diserahkan untuk 'menyelesaikan' persoalan seperti ini,;'' kata Najib. Biasanya, urusan isi kantong. Kalau semuanya sudah beres, Ramang akan segera mengakhiri ulahnya.
Kalau bepergian, Ramang sering membawa anaknya Anwar. Biasanya, anak keempat si legenda ini selalu duduk di pinggir lapangan. Berbaur dengan para pemain cadangan. Bahkan, Anwar pun biasa memperoleh uang saku yang jumlahnya sama dengan pemain cadangan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H