Mohon tunggu...
M.Dahlan Abubakar
M.Dahlan Abubakar Mohon Tunggu... Administrasi - Purnabakti Dosen Universitas Hasanuddin
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ady Setiawan ke Timnas, Obsesi Kusnadi Tertunai

5 Mei 2021   23:33 Diperbarui: 5 Mei 2021   23:43 753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ady Setiawan menanduk bola dan gol pada Turnamen Piala Menpora  2021. (Foto:Istimewa)/

 Menghadapi babak puncak, Sulsel  berharap bisa melanjutkan daya kejutnya. Dengan pemain seperti Wasyiat Hasbullah, Asnawi Mangku Alam, dan Ady, mereka bisa saja melejit. Asnawi sendiri disorot pada ajang PON ini. Bahkan, dialah yang sukses membawa Sulsel ke final. Sebab, satu golnya ke gawang Kaltim pada babak 8-besar meloloskan Sulsel ke semifinal dan memompa semangat rekan-rekannya.

Perebutan medali emas cabang sepakbola akhirnya harus diselesaikan melalui adu penalti yang berakhir 5-4, setelah kedua tim bermain imbang 0-0, dalam 2x45 menit di Stadion Jalak Harupat, Soreang Jawa Barat.  Syam memang menargetkan pertandingan berujung dengan adu penalti.

Namun penonton stasion TV yang menikmati dengan tegang  siaran langsung pertandingan final Jawa Barat vs Sulawesi Selatan tersebut menyaksikan bagaimana kecurangan terjadi. Gawang Sulawesi Selatan yang dikawal Syaiful "diberondong" sinar laser berwarna merah guna mengganggu konsentrasinya.

Kecurangan penonton tuan rumah itu membuat para pemain Sulawesi Selatan menolak menerima medali emas saat penghormatan pemenang yang dirangkaikan dengan upacara penutupan PON XIX/2016 Jawa Barat. Meskipun Sulawesi Selatan berhasil meraih medali perak, namun ini merupakan prestasi terbaik yang diraih setelah beberapa PON berlangsung, saat seorang Ady.Setiawan bergabung di dalam tim ini.

Kembali dari PON XIX, Ady tidak kembali ke Makassar, tetapi terbang ke Martapura yang resmi mengontraknya pada tahun 2017. Selama 48 kali tampil di bawah bendera tim ini, Ady melesatkan 4 gol ke jala lawan selaku pemain gelandang serang. Ady akhirnya mampu mengantar Martapura FC ke semifinal Liga 2.

Pada tahun 2018, Ady memutuskan hengkang Ke Barito Putra yang sudah berlaga di Liga I.  Dalam 23 kali turun ke lapangan, Ady hanya menyumbang dua gol.  Dia selalu diturunkan pada partai-partai penting dihadapi Barito Putra.

Pada tahun 2020, Ady memutuskan pindah ke Persela Lamongan dan setelah itu memperkuat Persebaya Surabaya pada laga Piala Menpora. Aji Santoso, pelatih Persebaya sangat gembira Ady dipilih sebagai salah seorang yang ikut pemusatan latihan tim nasional besutan pelatih dari Negeri Ginseng tersebut.

Sukses Ady ke tim nasional membuat saya terharu. Dua orang yang sangat berjasa terhadap karier bola Ady, Abdurrahman, ayahnya, dan Kusnadi Kamaluddin pelatihnya, tidak sempat menyaksikan sukses ini. (MDA).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun