Setelah tiga tahun berlatih di lapangan Karebosi, Ady kemudian bergabung dengan kesebelasan Pekan Olahraga Daerah (Porda) XV Kota Makassar ketika berlaga di Porda XV Kabupaten Bantaeng 2014. Ayah, H.Abubakar H.Yakub, adik Kaharuddin, dan Syamsuddin yang diantar Haryadi (Hery) putra saya, sempat menyaksikan partai final antara tim Kota Makassar berhadapan dengan tuan rumah Bantaeng yang berlangsung kurang tertib. Kesebelasan Bantaeng meraih medali emas, dan Makassar harus puas mengantongi  medali perak.
Ternyata setelah Porda XV Bantaeng, Ady digaet Martapura FC guna menghadapi Turnamen Piala Presiden. Meskipun memperkuat tim dari daerah tambang intan permata itu, Ady tetap terdaftar sebagai pemain PON XIX Sulsel. Â
Ady kemudian masuk dalam pemain yang terpantau memperkuat Sulawesi Selatan pada PON XIX Jawa Barat 2016. Penampilan Ady sempat memukau Andi Darussalam Tabusalla, pria maniak bola  yang ketika itu menjabat Ketua KONI Sulawesi Selatan.  Kepada saya,  Andi Darussalam mengatakan, permainan Ady sangat memberi prospek kariernya ke depan.
"Lan, you bilang saja, ponakanmu itu mau main ke klub mana saja. Nanti saya beritahu yang punya klub," Andi Darussalam yang sangat terpandang dalam komunitas sepakbola nasional memberi jaminan setelah melihat penampilan Ady.
Pada PON XIX Jawa Barat, kesebelasan PON Sulsel mencatat prestasi sangat gemilang. Dalam beberapa PON terakhir, biasanya kesebelasan Sulsel sudah angkat koper sebelum pembukaan PON dilaksanakan. Kali ini di bawah asuhan pelatih Syamsuddin Umar, yang pernah membawa PSM Juara Perserikatan 1992 dan juara Liga 2000, Â tim yang diperkuat Ady cukup memberi harapan besar. Bahkan, Andi Darussalam berjanji kepada Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo akan memberikan \kejutan dan yang terbaik dengan kesebelasan Sulsel ini. Â Â
Pada pertandingan pertama 14 September 2016 Sulawesi Selatan mengalahkan Sumatera Utara yang termasuk tim kuat dengan angka 2-1. Sumut unggul lebih 1-0, kemudian disamakan Sulsel 1-1 hingga Sulsel unggul 2-1. Â Saat melawan Bangka Belitung, Sulsel menang 3-2 dalam pertandingan di Stadion Patriot Bekasi, lokasi pertandingan babak pendahuluan grup..
Pada pertandingan kedua giliran Sumatera Selatan yang dilatih mantan pemain Persebaya Rudy Keltjes menaklukkan  Sulsel 2-0. Pada pertandingan melawan Jawa Barat, Sulsel juga ketinggalan 2-4. Namun Sulsel unggul 1-0 atas Kalimantan Selatan, sekaligus mengantarnya ke per delapan final. Para pemain pun dimotivasi agar jangan sampai kalah tiga kali.
Pada pertandingan semi final, Sulawesi Selatan kembali bertemu dengan Sumatera Selatan yang mengalahkannya pada babak pendahuluan Grup D. Di atas kertas banyak yang mengunggulkan Sumsel dengan melihat hasil pertandingan pertama tanpa balas itu. Namun "bola bundar", Syam bisa membalikkan keadaan, menjegal Sumatera Selatan melaju ke final dengan angka sama, saat mereka mengalahkan Sulsel, 2-0.
Setelah tampil gemilang mengalahkan Sumsel 2-0, seluruh pemain Sulsel dites doping. Panitia doping mencurigai karena melihat para pemain Sulsel tampil brilian di semi final,  Akibatnya, para pemain baru meninggalkan Bekasi pukul 01.00 dan tiba pagi di Bandung guna menghadapi persiapan pertandingan final melawan tuan rumah, Jawa Barat  yang bermain di Stadion Pakansari Bogor berhasil menang 3-1 atas Papua sekaligus memastikan masuk final setelah selama 12 tahun absen di final pertandingan sepakbola PON.
      Banyak yang memprediksi, di atas kertas, Jawa Barat tentu sangat diunggulkan meraih medali emas mengingat posisinya sebagai tuan rumah dan didukung penonton Stadion Jalak si Harupat, lokasi pertandingan final. Bukan tanpa sebab, mereka sukses meraih rekor kemenangan beruntun sejak awal babak pertama cabang olahraga sepak bola PON XIX Jabar 2016. Bila melihat materi pemain yang dimiliki oleh Lukas Tumbuan, terdapat beberapa pemain bintang. Sebut saja, Gian Zola, Angga Febriyanto, Febri Hariyadi, hingga Erwin Ramdani.
       Meremehkan Sulawesi Selatan bisa jadi bunuh diri bagi Jaba Barat.  Sebab, saat itu Sulawesi Selatan  tengah dalam kepercayaan diri yang tinggi. Anak asuhan Syam ini sukses melangkah ke partai puncak untuk kali pertama sepanjang sejarah keikutsertaan di sepak bola PON setengah abad lebih terakhir ini. Tim yang tak diunggulkan ini  bertekad  membalaskan dendam kepada Jabar yang mengalahkannnya di babak 8-besar.