Mohon tunggu...
M.Dahlan Abubakar
M.Dahlan Abubakar Mohon Tunggu... Administrasi - Purnabakti Dosen Universitas Hasanuddin
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ramang Legenda Mesin Gol (22)

26 April 2021   15:43 Diperbarui: 26 April 2021   16:10 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Azis Mattimu, kemampuan Suwardi Arland adalah memutar bola. Sampai-sampai empat orang dia bisa kuasai dan kecoh.

''Kelincahan Suwardi adalah bisa menggoreng bola. Sampai empat lima orang dia mampu lewati,'' ujar Azis Mattimu ditemui di Unhas, 23 September 2010.

Ramang juga selalu memberi umpan matang kepada Suwardi dan Noorsalam yang membagi posisi di kiri-kanan lapangan. Ramang di tengah.

Dalam suatu catatan yang pernah penulis baca, selama kariernya, Ramang pernah mencetak 100 gol dalam pertandingan resmi. Namun, putranya, Anwar mengatakan, jumlah gol yang pernah lahir dari kaki ayahnya lebih dari itu. Dalam lawatan Asia-nya saja, Ramang mengoleksi 19 gol dari 25 gol yang dicetak PSSI.

Yang paling heboh, saat kesebelasan RRC bertandang ke Jakarta. Ramang memborong 2 gol bagi kemenangan 2-0 tanpa balas PSSI Salah satu golnya diciptakan melalui tendangan salto. Salah satu tendangan yang spektakuler dimilikinya. Ramang menurut para saksi mata melakukan tendangan salto jika dalam posisi berhadapan dengan gawang  terkendala melepaskan tembakan atau dihalang-halangi.

(Banyak yang masih bingung bagaimana cara pemain melakukan tendangan salto. Ada yang bilang bias, tetapi secara kebetulan.Salah seorang blogger di dunia maya menulis menginformasikan cara tendangan salto dihasilkan. 

Ada dua syaratnya, kata dia. Kesatu, pemain harus memimliki teknik 85-an ke atas. Semakin tinggi teknik pemain itu, kian seringlah pemain tersebut berusaha menendang salto ketika mendapatkan crossing dari kawan. Kedua, terakhir salto yang bagus hanya bisa dilakukan pemain mendapatkan "crossing" bola yang lebih rendah. 

Jika seorang pemain memberi umpan kepada teman pemain lain yang ada di kota penalti dengan umpan "crossing" tinggi, maka sampai tekniknya 95-an ke atas pun tidak akan disalto. Sebab, rentan dan amat berisiko. Pasti akan di-"heading". Kalau pun di-salto pasti hasilnya jelek, tidak sempurna. Jadi, syaratnya harus "crossing" rendah. Naskah ini dirilis oleh Fechry, 18 Agustus 2010.

Namun kisah tendangan salto yang sangat sadis terjadi ketika berlangsung pertandingan di Cape Town pada partai semifinal antara Belanda melawan Uruguay 7 Juli 2010 dinihari. Saat  Piala Dunia Afrika Selatan. Tendangan salto Martin Caceres (Uruguay) menghantam wajah Demy De Zeeuw. Tak ayal lagi, wajah pemain Belanda itu cedera. Diunggah di Google, 20 Desember 2010 pukul 22.45 Wita. ). 

 Verdy R.Baso yang menyaksikan Ramang melakukan tendangan salto saat PSM berhadapan dengan juara Bulgaria di Stadion Mattoanging 24 Desember 1957, menyebutkan, saat itu, dua atau lebih pemain Bulgaria membentengi Ramang agar tidak memperoleh peluang melepaskan tendangan ke gawang. 

Namun, Ramang berbalik dan langsung melepaskan tendangan salto. Masuk. Gol itu menunggulkan PSM 1-0 di babak pertama. Namun, seperti dikisahkan Harry Tjong, yang mengawal jala PSM pada babak pertama pertandingan itu, di babak kedua, saat dia diganti PSM gagal mempertahankan keunggulannya. PSM kalah 1-3. .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun